WASHINGTON - Washington telah mengirimkan sekitar 7.000 Javelin ke Ukraina, dan Kiev sedang mencari lebih banyak senjata untuk mengusir kampanye militer Rusia di negara itu. namun kini Amerika Serikat (AS) segera kehabisan stok rudal anti-tank Javelin baru untuk Ukraina, menurut Bloomberg pada Selasa (7/6/2022).
“Perang telah menghabiskan sepertiga dari persediaan Javelin militer AS. Dalam beberapa bulan, Pentagon tidak akan dapat mengirimkan yang baru tanpa mengosongkan pasokannya sendiri,” papar laporan Bloomberg.
AS dikatakan juga telah menghabiskan seperempat dari stok rudal anti-pesawat portabel Stinger, dan itu bisa memakan waktu hingga satu tahun bagi pabrikan mereka, Raytheon, untuk memulai kembali produksi.
Menurut Bloomberg, produksi sistem peluru kendali bahu yang sudah terbatas semakin terganggu oleh berbagai faktor, termasuk masalah terkait Covid, pasokan microchip, dan kekurangan pekerja terampil di industri pertahanan.
Presiden AS Joe Biden mengunjungi pabrik pembuat Javelin Lockheed Martin pada awal Mei, menyebut senjata itu “sangat efektif.”
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait