Logo Network
Network

Cuaca Buruk Ratusan Nelayan Tradisional di Kota Tegal Berhenti Melaut

Yunibar
.
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:02 WIB

TEGAL, iNewsPantura - Cuaca buruk disertai gelombang tinggi di perairan Laut Jawa mengakibatkan ratusan nelayan tradisional di Kota Tegal, Jawa Tengah, terpaksa berhenti melaut, Minggu (02/02/2025). 

Nelayan memilih untuk tidak melaut karena gelombang setinggi dua hingga tiga meter yang berpotensi membahayakan keselamatan mereka dan kapal-kapal yang digunakan.

Ratusan nelayan yang biasa menggunakan kapal jenis Sopek di alur Sungai Kemiri, Kelurahan Muarareka, Kecamatan Tegal Barat, memilih untuk menganggur ketimbang menghadapi risiko bahaya. 

Gelombang tinggi yang melanda perairan Laut Jawa sudah dirasakan sejak beberapa hari terakhir, ditambah dengan angin kencang, membuat nelayan merasa khawatir untuk melakukan aktivitas penangkapan ikan.

Khasanah (40) salah seorang nelayan Muarareja menyebut selain berbahaya bagi keselamatan, cuaca ekstrem ini juga menyebabkan kerusakan pada alat tangkap ikan, yang mengakibatkan kerugian. 

"Ya kalau terpaksa melaut dalam kondisi cuaca buruk, seringkali tidak membawa pulang hasil tangkapan dan yang jelas rugi harus menanggung biaya operasional seperti bahan bakar solar dan perbekalan lainnya," katanya.

Beberapa kapal yang berasal dari Brebes dan Kota Tegal yang sudah terlanjur melaut terpaksa kembali ke pelabuhan tanpa membawa hasil tangkapan. 

Para nelayan pun memilih untuk bersandar di dermaga Tegal yang dianggap lebih aman, menghindari kemungkinan kerusakan pada kapal dan alat tangkap seperti jaring.

"Kalau nekad berangkat yang pasti rugi buat beli solar 30 liter, seliter Rp. 8ribu sama perbekalan selama dilaut," ungkap Wahidin (54) nelayan setempat

Saat ini, para nelayan terpaksa menghentikan sementara aktivitas melaut dan memanfaatkan waktu untuk memperbaiki jaring dan mesin kapal. 

Mereka berharap cuaca ekstrem ini segera reda, sehingga mereka bisa kembali melaut dan mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Editor : Yunibar SP

Follow Berita iNews Pantura di Google News

Bagikan Artikel Ini