MEDIA Sosial atau Medsos menjadi tempat orang untuk membagikan momen soal kehidupannya. Medsos menjadi sarana penghibur dan bertukar kabar yang paling utama antar sesama, membuat kita untuk tetap terhubung walau terpisah oleh jarak dan waktu.
Namun, keseringan bermain media sosial akan berdampak buruk bagi kesehatan mental.
Dilansir dari Help Guide, berikut 5 dampak buruk kecanduan medsos bagi kesehatan mental Anda
1. Merasa iri dan membandingkan hidup Anda dengan orang lain
Medos menjadi tempat orang untuk membagikan momen soal kehidupannya dan bisa dibilang menjadi ‘ajang pamer’. Unggahan tentang liburan, naik jabatan, dapat pekerjaan, menikah, punya anak, belanja, dll. Keseringan melihat medsos menanamkan rasa iri dan insecure. Iri yang kemudian berujung Anda selalu membandingkan hidup Anda dengan mereka seakan ‘hidup mereka lebih baik’. Hal inilah yang dapat berdampak bagi kesehatan mental Anda.
2. Merasa FOMO (takut tertinggal)
Sosial media juga selalu menciptakan tren-tren baru yang ramai diikuti orang. Istilah FOMO (fear of missing out) ini menggambarkan perasaan takut tertinggal. Seolah memberi tekanan dan menuntut diri Anda untuk harus terus update dan melakukan hal yang sama dengan mereka. Misal, harus mengetahui trending topik terbaru, mencoba restoran terbaru, memiliki koleksi pakaian atau gadget terbaru, dll
Efeknya adalah Anda mudah merasa cemas, khawatir, kurang percaya diri, dan mendorong diri Anda untuk menjadi lebih rutin membuka sosial media agar tidak ketinggalan update.
3. Merasa kesepian
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Pennysylvania menemukan bahwa semakin tinggi tingkat penggunaan sosial media seperti Snapchat, Facebook, dan Instagram membuat semakin tinggi pula perasaan sendiri dan kesepian.
Bagaimana tidak, rutin membuka sosial media setiap hari tentu saja mendekatkan yang jauh. Tapi sekaligus menjauhkan yang dekat. Akibatnya, kehidupan sosial di dunia nyata tergantikan oleh aktivitas dunia maya.
4. Merasa depresi dan cemas
Manusia diciptakan untuk saling terhubung satu sama lain dengan cara berhadapan secara langsung agar mentalnya terjaga. Namun, seiring perkembangan zaman kemunculan sosial media justru membuat hubungan face-to-face itu jadi hilang. Hubungan itu seolah tergantikan dengan jumlah views, likes, comment dan juga follow.
Medsos telah membuat Anda haus akan validasi orang lain. Jumlah yang tidak sesuai harapan berujung membuat Anda menjadi cemas depresi dan overthinking.
5. Mengalami cyberbullying
Medsos juga tak jarang menjadi tempat untuk melontarkan hujatan, fitnah, ejekkan dan perbuatan agresif lainnya. Menjadi korban cyberbullying membuat kesehatan mental Anda terganggu.
Tak sedikit pula kasus mengenai korban cyberbullying yang mengakhiri hidupnya karena tidak tahan mendapatkan komentar yang tidak mengenakkan tersebut.
Nah semoga Anda dapat menggunakan sosial media seperlunya, berkata dengan sopan dan tetap memiliki kehidupan sosial di dunia nyata. Cari juga komunitas positif yang dapat membantu Anda.
Editor : Hadi Widodo