PEKALONGAN, iNewspantura.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekalongan masih saja ditemukan. Pada periode Januari hingga Juni 2022, tercatat ada 72 kasus, 2 di antaranya meninggal dunia.
“Kasus DBD di kota Pekalongan sesuai laporan yang masuk dari puskesmas dan rumah sakit dari januari-juni 2022 sudah tercatat sebanyak 72 kasus, 2 kasus diantaranya meninggal dunia di wilayah Kebulen dan Kuripan Yosorejo,” terang Opik.
Ia mengungkapkan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kasus DBD tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada periode 2021, tercatat 39 kasus DBD di Kota Pekalongan. Sementara, pada periode semester awal tahun ini jumlah kasus DBD di Kota Pekalongan naik dua kali lipat. Opik menjelaskan, peningkatan kasus DBD ini umumnya terjadi pada anak-anak.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melalui Administrator Kesehatan Muda, Opik Taufik, mengimbau agar masyarakat mewaspadai DBD. Utamanya, pada saat perubahan cuaca yang beberapa hari terakhir tak menentu.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, kondisi cuaca yang tak menentu ini berpeluang timbulnya penampungan air dan berpeluang besar menjadi tempat perindukan nyamuk, “Cuaca yang tidak menentu hujan-panas yang menyebabkan timbulnya penampungan air. Di situ banyak jentik nyamuk di tandon air, sampah bekas botol plastik/ kaca, daun yang lebar dan menjadi tempat perindukan nyamuk, sehingga masyarakat mungkin merasakan nyamuk di sekitar tempat tinggal itu menjadi banyak,” jelasnya.
Editor : Ribut Achwandi