get app
inews
Aa Read Next : Dinkes Ajak Orang Tua Lengkapi Imunisasi Baduta

Dinkes Kota Pekalongan Dinilai Lamban Tangani Lonjakan Kasus DBD

Jum'at, 08 Juli 2022 | 17:32 WIB
header img
Fogging massal di Kota Pekalongan tangani kasus lonjakan DBD

PEKALONGAN, iNewspantura.id – Naiknya kasus DBD pada periode semester pertama tahun ini membuat Pemerintah Kota Pekalongan bersikap tanggap atas kasus tersebut. Seperti diinformasikan sebelumnya, kenaikan jumlah kasus DBD di Kota Pekalongan saat ini cukup signifikan. Pada tahun 2021 kasus DBD hanya 39 kasus. Sementara, pada pertengahan tahun ini jumlah kasus melonjak naik menjadi 72 kasus, dengan 2 kasus meninggal dunia.

Tak pelak, hal ini membuat Dinas Kesehatan Kota Pekalongan segera turun ke masyarakat. Seperti diungkapkan Administrator Kesehatan Muda, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Opik Taufik, pihaknya langsung melakukan berbagai tindakan, mulai dari pencegahan hingga penanganan kasus.

Opik menjelaskan, kegiatan tersebut meliputi penyuluhan, pemeriksaan jentik berkala dan penyelidikan epidemiologi, terutama pada saat pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat untuk dilaksanakan fogging (pengasapan).

Kendati demikian, sebagaimana diakui Opik, sejumlah masyarakat menyayangkan tindakan penanganan yang lamban dari pihaknya. Menurutnya, opini yang berkembang di masyarakat, tindakan fogging dinilai terlambat.

Menyikapi hal tersebut, Opik menjelaskan fogging baru bisa dilaksanakan apabila di suatu kawasan terdapat kasus DBD. Dengan kata lain, fogging bukan merupakan tindakan pencegahan dini.

"Kenapa fogging dikatakan terlambat karena fogging berfungsi membunuh dan memberantas nyamuk yang membawa virus dengue, kalau sampai ada kasus dengue berarti ada nyamuk yang bawa virus tersebut lalu kita lakukan penyemprotan,” ungkap Opik.

Opik juga menampik opini yang menyebutkan bahwa fogging yang dilakukan pihaknya terlambat. Menurutnya, Kota Pekalongan menjadi satu-satunya wilayah yang melakukan program fogging massal sebelum musim penghujan.

Ia menyebutkan, Sejak januari hingga juli 2022, pihaknya secara rutin telah melakukan fogging dengan menerjunkan tim teknis ke 61 lokasi. Penentuan titik lokasi berdasarkan laporan masuk sebanyak 72 kasus DBD dan wilayah yang berdekatan dengan temuan kasus DBD.

“Lokasi dimana dari 72 kasus itu dan lokasi yang berdekatan dengan wilayah tersebut, sehingga setiap ada laporan DBD kita langsung lakukan fogging," tegasnya.

Fogging massal tersebut dilakukan di 16 wilayah kelurahan endemis, diantaranya wilayah Pekalongan Utara meliputi Kelurahan Panjang Wetan, Krapyak, Degayu, dan Padukuhan Kraton. Sementara, wilayah Pekalongan Timur meliputi Kelurahan Kali Baros, Setono, Noyontaansari, dan Kauman. Wilayah Pekalongan Barat meliputi Kelurahan Medono, Bendan Kergon, Tirto, dan Pringrejo. Dan, wilayah Pekalongan Selatan, fogging dilakukan di Kelurahan Buaran Kradenan, Banyurip, Kuripan Kertoharjo, dan Kuripan Yosorejo. Pelaksanaan fogging massal tersebut dilakukan tiap hari pada pukul 06.00 hingga selesai selama 32 hari kerja.

Editor : Ribut Achwandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut