PEKALONGAN, iNewspantura.id – Masyarakat diimbau untuk mewaspadai munculnya kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD). Hal itu disampaikan Administrator Kesehatan Muda pada Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Opik Taufik yang menengarai perubahan cuaca yang bisa berlangsung secara tiba-tiba membuat potensi kasus DBD di Kota Pekalongan melonjak naik.
Selain itu, ia menjelaskan ciri-ciri penderita diagnosa positif DB. Di antaranya, penderita mengalami demam namun trombosit masih bagus, demam berdarah dinyatakan positif DB dan muncul pendarahan seperti bintik-bintik merah atau mimisan. Demam berdarah dengue (DBD) dinyatakan positif DB, karena penurunan trombosit di bawah 100.000 dan ada peningkatan hematokrit serta DSS. Pada kondisi ini penderita mengalami kebocoran plasma, demam tinggi, dan pada kaki bersuhu dingin.
Lebih lanjut, Opik menerangkan, fase puncak virus dengue yang paling rawan terjadi pada hari keempat hingga enam. Untuk alasan itu, ia mengimbau masyarakat jika dalam satu keluarga terdapat salah seorang anggota keluarga mengalami demam segera diberikan obat penurun panas.
Meski begitu, jika dalam kurun 1-2 hari demam tidak kunjung turun, ia menyarankan untuk segera membawa ke pelayanan kesehatan, “Pertama jika ada keluarga yang demam bisa langsung ditangani di rumah dengan memberi obat penurun panas, 1-2 hari tidak mempan, saya sarankan langsung bawa ke pelayanan kesehatan, untuk virus dengue ini berbahaya pada hari ke 4-6,” katanya.
Dengan kondisi cuaca yang sering berubah-ubah, Opik mengajak masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan mengkonsumsi makanan yang bergizi, “Untuk masyarakat terus jaga kondisi badannya, istirahat yang cukup, makan sesuai kemampuan, tidak stress, jaga kebersihan lingkungan dan kebersihan rumah, Insyaallah semua aman,” pungkasnya.
Editor : Ribut Achwandi