Sebulan ini jagad Media Sosial Indonesia diviralkan oleh fenomena anak anak remaja usia belasan tahun dari daerah pinggiran Jakarta seperti Citayam, Bojonggede, Depok, dan sekitarnya yang nongkrong berjam jam di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD).
Mereka menggunakan pakaian aneka rupa kemudian melakukan aksi fashion show di zebra cross bak para model diatas catwalk, aksi mereka kemudian dicreate oleh para content creator menjadi street fashion ala Harajuku di Jepang dan diberi nama Citayam Fashion Week yang kemudian jadi viral. SCBD pun kemudian diplesetkan dan diubah jadi Sudirman Citayam Bojongede Depok. Fenomena ini ramai diperbincangkan di media sosial. Bahkan salah satu akun Twitter dari luar negeri @Tokyo Fashion bahkan membahas fenomena Citayam Fashion Week (CFW) ini.
Viralnya SCBD itu kemudian menarik perhatian para model beneran, selebriti hingga para pejabat seperti Gubernur DKI Anies Basweden dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk ikut kesana bikin content hingga ikut beraksi di catwalk jalanan itu.
Media sosial memang telah merubah banyak hal. Siapapun bisa menyebarkan informasi dan melihatnya. Termasuk menjadikan sesuatu yang sebelumnya tak dilirik tiba tiba menjadi perhatian besar ketika ada audience yang menyaksikan tayangan di media sosial naik pesat secara eksponensial atau yang kita kenal dengan istilah Viral.
CFW yang menggunakan ruang publik memang tak bisa dilarang selama tidak mengganggu ketertiban umum. Siapapun boleh menggunakannya termasuk anak anak remaja dari pinggiran Jakarta itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memang beberapa kali di media menyebut bahwa seluruh golongan masyarakat berhak menikmati demokratisasi di ruang publik, tidak hanya kalangan ekonomi menengah ke atas sebagaimana dominan di kawasan elit Sudirman.
Editor : Muhammad Burhan