Namun ketika mau keluar dari Masjid Nabawi, menuju hotel tidak jauh dari pintu masjid Nabawi, tiba-tiba terlihat oleh Habib Luthfi sebuah toko perhiasan atau toko cincin.
Karena Habib Luthfi sebelumnya memang menyukai cincin dan batu permata, maka hati beliau pun tiba-tiba tersentuh dan ingin melihatnya.
Maka Habib Luthfi pun segera mendatangi toko tersebut dan masuk kedalamnya. Begitu masuk ke toko itu, pemilik toko melihat Habib Luthfi langsung datang menghampiri beliau.
Lalu menyuruh keluar seluruh pembeli yang ada berada di dalam toko tersebut, Seraya mengatakan, "Aku akan melayani tamu istimewaku ini, tolong anda sekalian keluar."
Maka keluarlah semua orang yang ada di dalam toko tersebut dan hanya tinggal Maulana Habib Luthfi bin Yahya saja di dalam toko bersama penjual batu permata tersebut.
Kemudian si penjual batu permata itu menggandeng tangan Habib Lutfi, menuju kesebuah tempat dan membukakan sebuah lemari kaca yang didalamnya, berisi sebuah cincin permata yang sangat istimewa.
Begitu diambil dan dilihat memang betul itu adalah cincin permata yang sangat istimewa dan sipenjual batu permata itu pun berkata kepada Habib Lutfi, "Aku berikan cincin permata ini untukmu sebagai hadiah," ucap sang pemilik toko.
Mendengar itu Habib Luthfi pun terkejut dan Beliau berkata, "Jangan ga usah ini aku beli saja, berapa harganya". ucap Habib Lutfi.
Tapi si penjual itu tetap menjawab "tidak, karena yang memberi hadiah ini, sebenarnya adalah sang pemilik kubah warna hijau di atas" sambil tangannya menunjuk kubah warna hijau yang berada diatas makam, Baginda Nabi Muhammad SAW.
Disitu sangat terlihat jelas Habib Luthfi pun paham dan tanpa banyak kata.
Habib Luthfi pun langsung mengucapkan terima kasih dan segera kembali ke hotel, keesokan harinya, beberapa jamaah yang ikut rombongan beliau, penasaran ingin tahu toko tersebut dan ingin membeli cincin yang sama dengan Habib Lutfi.
Editor : Hadi Widodo