Dikutip dari Kajian Habib Muhammad Fauzi Cirebon bahwa Habib Luthfi bin Yahya pernah kedatangan tamu seorang ulama kharismatik dari Kota Purworejo, murid dari Abuya Sayyid Muhammad Alwi Al-maliki Mekkah, yakni KH Muhammad Thoifur Mawardi, pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhid Kedungsari Purworejo Jawa Tengah.
Peristiwa itu terjadi pada hari Rabu malam Kamis tanggal 7 Oktober 2020 selepas sholat Isya.
Dalam pertemuan itu, Habib Lutfi dan KH Thoifur Mawardi berbincang-bincang banyak hal tentang keagamaan.
Habib Lutfi pun bercerita tentang pengalaman beliau yang mungkin hanya bisa dialami oleh orang-orang pilihan saja, seperti dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube ulama99.
Habib Luthfi bercerita bahwa dulu saat beliau melaksanakan ibadah haji dan hendak kembali ke tanah air, tiba-tiba hatinya merasa tidak tenang gelisah. Tidak tahu apa sebabnya.
Padahal posisi Habib Luthfi saat itu sudah mau pulang dan telah memperoleh jatah kursi pesawat yang khusus untuk kembali lebih awal ke tanah air.
Tetapi karena kegundahan hati Habib Luthfi tidak kunjung berhenti, beliau pun memutuskan untuk menunda kepulangan ke Indonesia. Habib Luthfi pun segera pergi ke kota Madinah.
Habib Luthfi merasakan, saat itu seakan-akan dipanggil oleh Baginda Nabi Muhammad SAW.
Maka Habib Luthfi segera pergi dari Jeddah menuju ke Madinah bersama jamaah haji.
Begitu sampai di Madinah, pengemudi mobil yang ditumpangi Habib Lutfi terkejut, melihat jarum jam ditangannya sambil meletakkan dadanya di atas setir kemudi.
Lalu berucap Subhanallah, rupanya Sopir itu baru menyadari, bahwa perjalanan yang baru saja ditempuh membawa Habib Lutfi, itu begitu cepat dan singkat.
Perjalanan yang biasanya memakan waktu 7 hingga 8 jam saat itu, hanya ditempuh dalam waktu sekian jam saja.
Padahal dia telah mengendarainya sesuai dengan perintah dari Habib Luthfi bin Yahya, agar tidak lebih dari kecepatan 80 hingga 90-an meter/jam.
Begitu sampai di hotel, Habib Luthfi pun langsung mandi ganti baju yang bersih dan setelah itu langsung pergi menuju Masjid Nabawi dan ke makam Rasulullah.
Setelah cukup lama melakukan shalat dan bermunajat di hadapan makam Baginda Nabi Muhammad SAW, Habib Luthfi segera kembali ke hotel untuk beristirahat.
Namun ketika mau keluar dari Masjid Nabawi, menuju hotel tidak jauh dari pintu masjid Nabawi, tiba-tiba terlihat oleh Habib Luthfi sebuah toko perhiasan atau toko cincin.
Karena Habib Luthfi sebelumnya memang menyukai cincin dan batu permata, maka hati beliau pun tiba-tiba tersentuh dan ingin melihatnya.
Maka Habib Luthfi pun segera mendatangi toko tersebut dan masuk kedalamnya. Begitu masuk ke toko itu, pemilik toko melihat Habib Luthfi langsung datang menghampiri beliau.
Lalu menyuruh keluar seluruh pembeli yang ada berada di dalam toko tersebut, Seraya mengatakan, "Aku akan melayani tamu istimewaku ini, tolong anda sekalian keluar."
Maka keluarlah semua orang yang ada di dalam toko tersebut dan hanya tinggal Maulana Habib Luthfi bin Yahya saja di dalam toko bersama penjual batu permata tersebut.
Kemudian si penjual batu permata itu menggandeng tangan Habib Lutfi, menuju kesebuah tempat dan membukakan sebuah lemari kaca yang didalamnya, berisi sebuah cincin permata yang sangat istimewa.
Begitu diambil dan dilihat memang betul itu adalah cincin permata yang sangat istimewa dan sipenjual batu permata itu pun berkata kepada Habib Lutfi, "Aku berikan cincin permata ini untukmu sebagai hadiah," ucap sang pemilik toko.
Mendengar itu Habib Luthfi pun terkejut dan Beliau berkata, "Jangan ga usah ini aku beli saja, berapa harganya". ucap Habib Lutfi.
Tapi si penjual itu tetap menjawab "tidak, karena yang memberi hadiah ini, sebenarnya adalah sang pemilik kubah warna hijau di atas" sambil tangannya menunjuk kubah warna hijau yang berada diatas makam, Baginda Nabi Muhammad SAW.
Disitu sangat terlihat jelas Habib Luthfi pun paham dan tanpa banyak kata.
Habib Luthfi pun langsung mengucapkan terima kasih dan segera kembali ke hotel, keesokan harinya, beberapa jamaah yang ikut rombongan beliau, penasaran ingin tahu toko tersebut dan ingin membeli cincin yang sama dengan Habib Lutfi.
Maka merekapun segera pergi ke tempat toko cibcin tersebut, tapi Subhanallah apa yang terjadi, mereka sudah mencarinya kesana kemari.
Tatapi toko tersebut, sama sekali tidak ada dan ternyata, toko perhiasan yang semalam didatangi oleh Habib Lutfi, sekarang telah berubah menjadi toko pakaian keesokan harinya.
Habib Luthfi bin Yahya juga menyempatkan untuk singgah ke rumah Abuya Sayyid Muhammad Alwi al-maliki dan ditanya.
"Mana cincin permata yang kamu peroleh kemarin dari Baginda Nabi," tanya Abuya Sayyid.
Rupanya Abuya Sayyid Muhammad Alwi al-maliki, sudah tahu dan telah dikabari secara langsung oleh Rasulullah SAW sebelumnya.
Begitu cincin tersebut dikeluarkan oleh Habib Lutfi dan beliau serahkan kepada Abuya Sayyid Muhammad Alwi al-maliki.
Maka cincin itupun langsung dicium, oleh Abuya dan beliau letakkan di kedua mata dan tubuh beliau.
Hingga sekarang kata Habib Luthfi bin Yahya, cincin permata tersebut masih ada dan masih beliau simpan.
Nah itulah tadi kisah tentang kemuliaan, Habib Luthfi bin Yahya yang diberi cincin langsung oleh Rasulullah SAW. semoga kisah ini bisa bermanfaat dan menambah kecintaan kita kepada para ulama.
Editor : Hadi Widodo