get app
inews
Aa Text
Read Next : Aisy Zivana Zaneta, Siswa SMA 1 Pekalongan Lolos program beasiswa Pertukaran Pelajar Internasional

Dengan Bantuan Teknologi Canggih, Sebanyak 199 Jasad Menunggu Dihidupkan Kembali

Kamis, 13 Oktober 2022 | 15:22 WIB
header img
Dengan Bantuan Teknologi Canggih, Sebanyak 199 Jasad Menunggu Dihidupkan Kembali (Foto: Okezone)

ARIZONA, iNewsPantura.id - Dihidupkan kembali setelah kematian adalah kemungkinan yang diyakini orang-orang yang bekerja di Alcor Life Extension Foundation (ALEF). Di dalam laboratorium raksasa di ScottsdaleArizona, Amerika Serikat (AS)  ini terdapat tangki-tangki berisi nitrogen cair. Di dalam tangki terdapat 199 jasad dan kepala manusia yang memilih untuk diawetkan dengan teknik kriopreservasi dengan harapan dapat dihidupkan kembali pada masa depan.

Alcor menyebut mereka pasien, bukan mayat. Mereka pada umumnya adalah orang-orang yang meninggal karena sakit parah seperti kanker, penyakit penurunan fungsi degeneratif pada sel saraf motorik, atau penyakit-penyakit lain yang belum ada obatnya pada masa sekarang.

Mantan CEO Alcor, Max More, mengatakan dia menganggap kriopreservasi sebagai perpanjangan dari pengobatan darurat.

“Kami datang pada tahap di mana dokter pada saat ini sudah menyerah. Obat-obatan dan teknologi saat ini tidak cukup untuk membuat Anda tetap hidup. Tapi kami mengatakan, alih-alih menguburkan pasien, berikan saja kepada kami. Kami akan menstabilkan mereka, mencegah mereka mengalami dekomposisi, dan mempertahankan mereka selama yang dibutuhkan sehingga teknologi memungkinkan mereka untuk dihidupkan kembali,” terangnya, dikutip VOA.

Natasha Vita-More, istri Max Moore, juga satu dari 1.392 orang yang masih hidup dan telah mendaftar untuk diawetkan. Namun, futuris dan penulis ini mendaftar hanya untuk otaknya. Artinya hanya otaknya yang akan diawetkan dengan kriopreservasi, sementara bagian tubuh lainnya akan dikebumikan sebagaimana jenazah pada umumnya.

Salah satu pasien Alcor adalah Matheryn Naovaratpong, orang termuda yang dibekukan secara kriogenik.

“Seorang gadis kecil dari Thailand yang menderita kanker otak. Kedua orang tuanya adalah dokter dan dia menjalani beberapa operasi otak dan sayangnya tidak ada yang berhasil. Jadi mereka menghubungi kami,” jelas Moore.

Kasus Naovaratpong adalah satu dari sedikit kasus di Alcor yang terbuka untuk umum. Kasus lain dengan penyakit terminal adalah Hal Finney, yang meninggal karena myotrophic lateral sclerosis (ALS). Finney terkenal di komunitas cryptocurrency karena menjadi penerima transaksi Bitcoin pertama.

Beberapa pesohor dikabarkan akan atau telah menjadi pasien. Paris Hilton dilaporkan telah mendaftar untuk kriopreservasi. Penggagas America's Got Talent, Simon Coldwell, secara terbuka pernah mengumumkan keanggotaannya pada 2011 tetapi kemudian memilih keluar.

Adapun desas-desus jika produser film Walt Disney dibekukan sempat beredar selama beberapa dekade, tetapi kemudian dibantah oleh keluarganya sendiri. Pemain bisbol legendaris, Ted Williams, yang meninggal pada 2002, saat ini tercatat menjadi salah satu pasien Alcor.

Alcor tidak hanya menerima manusia sebagai pasien, tapi juga hewan peliharaan. Sejumlah orang kaya dilaporkan mengawetkan anjing kesayangan mereka di sana.

Sementara itu, Doktor Arthur Caplan, Direktur Divisi Etika Medis dan profesor Bioetika di Fakultas Kedokteran Universitas New York, mengaku pesimistis atas ambisi Alcor. Ia mengatakan, gagasan tentang krioperservasi terlalu mengada-ada.

"Satu-satunya kelompok yang Anda lihat semakin bersemangat tentang kemungkinan itu adalah orang-orang yang berspesialisasi dalam mempelajari masa depan yang jauh atau orang-orang yang memiliki kepentingan agar Anda membayar uang untuk melakukannya,” ungkapnya.

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut