get app
inews
Aa Read Next : Kisah Rasulullah Bagian 115: Rasullullah SAW Mengutus Nu’aim bin Mas’ud

Sumber Pemikiran, Sifat dan Karakter Khawarij

Jum'at, 18 November 2022 | 11:35 WIB
header img
Ilustrasi (Foto: Okezone)

Rentetan peristiwa tarikh adalah mata rantai-mata rantai bersambung yg tak terpisahkan. Wafatnya Khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dalam keadaan syahid dan terzalimi adalah bagian dari akibat buruk pemahaman Khawarij yg jauh dari sahabat Rasulullah.

Tarikh merekam bagaimana Ibnu Abbas dapat membuat sekitar 8000 pengikut khawarij bertaubat setelah mendengar tafsiran dari Ibnu Abbas
Ibnu Abbas berkata :

“Ketika Khawarij memisahkan diri, menempati daerah Ray (lembah) dipingir sungai Efrat, saat itu jumlah mereka lebih kurang 12.000 orang . Mereka sepakat untuk melakukan pemberontakan kepada pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Berkata Ibnu Abbas, “Maka ketika itu tak henti-hentinya kaum muslimin terus berdatangan kepada beliau dan berkata: ‘Wahai Amirul Mu’minin (bc : Ali ra) sesungguhnya mereka telah memberontak kepadamu.”

Maka Khalifah Ali berkata: “Biarkan mereka dulu yg memerangiku dan aku yakin mereka akan melakukannya.”

Maka pada suatu hari aku (lbnu Abbas) menemui Ali di waktu shalat Dzuhur dan kukatakan kepadanya:

“Wahai Amirul Mu’minin, segerakanlah shalat, karena aku akan mendatangi dan berdialog dengan mereka khawarij.”

Maka Ali berkata: “Aku mengkhawatirkan keselamatan dirimu.”

Aku katakan: “Jangan khawatir, aku seorang yg berbudi baik dan tidak akan menyakiti siapapun.”

Maka beliau mengizinkanku. Kemudian aku memakai kain yg bagus buatan Yaman dan menyisir. kemudian aku temui mereka di tengah hari. Ternyata aku mendatangi suatu kaum yg belum pernah aku lihat kehebatan mereka dalam beribadah. Dahi mereka menghitam karena banyak sujud, tangan-tangan mereka kasar seperti lutut onta, mereka memakai gamis murah dalam keadaan tersingsing. Wajah mereka pucat karena banyak beribadah di waktu malam. Kemudian aku ucapkan salam kepada mereka.

Mereka (khawarij) berkata : “Selamat datang wahai Ibnu Abbas, ada apakah kiranya?”

Aku (lbnu Abbas) berkata: “Aku datang dari sisi kaum Muhajirin dan Anshar serta dari sisi menantu Rasulullah yakni Ali Bin Abi Thalib. Al Qur’an turun kepada mereka dan mereka lebih tahu tentang tafsirnya daripada kalian”.

Maka sebagian berkata kepada yg lainnya : “Jangan kalian berdebat dengan orang Quraisy, karena Allah telah berfirman : "Sebenarnya mereka adalah kaum yg ahli dalam berdebat" (QS. Az Zukhruf : 58).”

Namun ada beberapa orang dari "mereka" yg berkata: “Kami akan tetap berdialog dengannya.”

Maka aku (Ibnu Abbas) katakan kepada mereka : “Sampaikanlah alasan apa yg membuat kalian benci kepada menantu Rasulullah serta kaum Muhajiirin dan Anshar. Yang kepada merekalah Al Qur’an turun. Tidak ada seorang pun dari mereka yg ikut bersama kelompok kalian. Mereka adalah orang yg lebih tahu tafsir Al Qur’an".

Mereka berkata: “Ada tiga hal.”

Aku berkata : “Apa itu?”

Mereka berkata : “Pertama, Dia Ali bin Abi Thalib berhukum kepada manusia dalam perkara agama Allah, padahal Allah telah berfirman:

‘Sesungguhnya keputusan hukum hanyalah hak Allah. (Qs Al An’am : 57, Yusuf : 40,67).

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut