Orang-orang yang Tidak Ikut Berperang
Begitu tiba di Madinah, Rasullullah SAW langsung masuk ke masjid dan sholat dua rakaat. Orang-orang munafik menjadi gelisah.
Maka berduyun-duyunlah mereka menghadap Rasullullah SAW dan mengemukakan berbagai alasan, bahkan sampai bersumpah.
Jumlah mereka mencapai 80 orang lebih. Meskipun tahu bahwa semua alasan itu dibuat-buat, Rasullullah SAW menerimanya, tetapi beliau serahkan apa yang ada di hati mereka kepada Allah SWT.
Sedangkan Kaab bin Malik, Murarah bin Ar Rabi dan Hilal bin Umayyah berterus terang bahwa mereka lalai.
Sebenarnya mereka dalam keadaan kuat dan mampu, namun mereka memutuskan untuk tidak berangkat.
Rasullullah SAW bersabda:
“Apa yang kalian katakan memang tidak bohong.
Pergilah sampai Allah SWT menentukan sendiri persoalanmu.”
Kemudian Rasullullah SAW melarang kaum muslimin bercakap-cakap dengan ketiganya. Kaab menuturkan semua orang menjauhkan diri dari kami dan mereka berubah sikap terhadap kami sehingga aku merasa seolah-olah bumi yang kupijak ini bukanlah bumi yang kukenal!”
Sementara Murarah bin Ar Robi dan Hilal bin Umayyah menghabiskan hari-hari mereka dengan berdiam diri di dalam rumah dan terus menangis penuh rasa sesal, Kaab yang masih muda dan berwatak keras tetap keluar rumah.
Puluhan hari sudah ketiganya terasing entah sampai kapan, bahkan istri-istri mereka pun diperintahkan menjauh.
Ketika itu datanglah sepucuk surat dari Raja Ghassan kepada Kaab bin Malik,
“Kudengar Muhammad telah mengucilkan dirimu.
Tuhan tidak akan membuat dirimu hina dan nista.
Datanglah kepadaku engkau pasti kuterima dengan baik.”
Kaab berkata pada dirinya sendiri,
“Ini juga termasuk cobaan!”
Setelah itu, dilemparkannya surat itu ke dalam api.
Berbeda dengan kedua temannya, Kaab masih terus datang ke masjid untuk sholat berjamaah.
Dia bahkan memberi salam kepada Rasullullah SAW.
Namun Kaab tidak bisa mendengar apakah Rasullullah SAW membalas salamnya atau tidak. Kaab menuturkan,
“Kemudian aku sholat di dekat Rasullullah SAW sambil melirik kearah beliau.
Ternyata pada saat aku masih sholat beliau memandangku, namun setelah selesai sholat dan aku menoleh kepadanya beliau yang memalingkan muka”
Baru setelah 50 hari kemudian turunlah firman ALLAH SWT yang memberi ketiganya ampunan. Bagi Kaab bin Malik, Murarah Bin Ar-Rabi’ dan Hilal bin Umayyah hari itu adalah hari paling membahagiakan sejak mereka dilahirkan kedunia!
Rasullullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah SWT mengulurkan tangannya pada waktu malam supaya orang-orang yang berbuat salah pada waktu siang bertobat, dan dia mengulurkan tangannya waktu siang agar orang-orang yang berdoa pada waktu malam bertobat sampai terbit matahari dari tenggelamnya.” (hadits riwayat muslim dari Anas)
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad.
Editor : Hadi Widodo