Khawatir Elon Musk Sibuk dengan Twitter, Saham Tesla Anjlok 47 %

NEWYORK, iNewsPantura.id - Khawatir Elon Musk akan sibuk dengan Twitter, para investor melepas saham Tesla sehingga saham Tesla anjlok hingga 47 %.

Akibatnya kekayaan orang terkaya no 1 di dunia itu ikut tergerus. Hal itu terjadi sejak Musk mengajukan penawaran untuk mengakuisisi Twitter pada awal tahun ini.

Kekayaannya sebelum 8 November 2022 turun di bawah 200 miliar dolar AS karena investor melepas saham Tesla lantaran khawatir Musk akan lebih sibuk mengurusi Twitter.  

Tesla telah kehilangan hampir setengah nilai pasarnya dan kekayaan bersih Musk menyusut sekitar 70 miliar dolar AS atau setara Rp1.092,5 triliun sejak menawar Twitter pada April lalu.

Dia menutup kesepakatan dengan platform media sosial itu pada Oktober dengan pinjaman 13 miliar dolar dan komitmen ekuitas 33,5 miliar dolar AS.  

Tidak cukup hanya dengan anjloknya saham Tesla, Elon Musk bahkan sempat kehilangan gelarnya sebagai orang terkaya di dunia secara singkat pada Rabu (7/12/2022) waktu setempat.

Hal itu karena saham perusahaan mobil listriknya, Tesla anjlok dan membeli Twitter.  Adapun konglomerat dunia yang sempat menggeser posisinya adalah pengusaha barang mewah LVMH, Bernard Arnault.

Saat menggeser posisi Musk, kekayaan bos LVMH itu menurut Forbes, sebesar 185,3 miliar dolar AS atau setara Rp2.891,9 triliun. Namun tak lama, dia kembali lagi ke peringkat kedua.  
Dikutip dari Reuters, dalam daftar Forbes, Musk berada di peringkat pertama orang terkaya di dunia sejak September 2021 lalu, dengan kekayaan mencapai 185,7 miliar dolar AS. Dia berhasil menggeser posisi pendiri Amazon Jeff Bezos.

Sementara itu, dalam daftar Real Time Billionaires Forbes, kekayaan Musk tercatat sebesar 185,4 miliar dolar AS atau Rp2.893,5 triliun. Itu hanya selisih sedikit dengan kekayaan Arnault, yang mencapai 184,7 dolar AS atau Rp2.882,5 triliun.

Artikel ini telah tayang di www.inews.id ,Klik untuk baca: https://www.inews.id/finance/bisnis/kekayaan-turun-banyak-elon-musk-sempat-kehilangan-gelar-orang-terkaya-dunia.

Editor : Muhammad Burhan