Pekalongan, iNewsPantura.id - Kunjungan 20 Negara Proyek Adaptation Fund (AF) ke Kota Pekalongan tak meninggalkan belajar langsung batik.
Adapun kunjungan pokoknya penanaman mangrove dengan bumbung bambu, belajar budidaya di Silvofishery, urban farming, identifikasi perubahan iklim, mencicipi aneka kuliner.
Para delegasi dari berbagai negara berkunjung ke batik pewarna alam indigo by Kelir, Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Kamis (8/6/2023) untuk belajar dan meninjau langsung batik pewarna alam.
Salah satu delegasi dari Spanyol, Claudio mengaku senang dapat berkesempatan mengunjungi Indonesia khususnya di Kota Pekalongan yang menurutnya sangat indah. Claudio melihat aspek yang bertolak belakang, di satu sisi melihat kota ini begitu indah dengan segala sesuatu yang dimilikinya, tapi di satu sisi ada masalah besar yang dihadapi terkait dengan bencana alam.
"Kota Pekalongan adalah kota yang indah meskipun ada bencana akibat perubah iklim yaki rob. Namun ada tata kelola atau program yang baik sehingga kota ini memiliki banyak aspek keindahan," katanya.
Mengenai batik dengan pewarna alam Claudio menilai hal ini sangat menarik. Claudio mengaku senang dapat belajar pewarna alama dan batik secara langsung.
"Saya senang bisa melihat langsung dan saya berkeinginan untuk membeli batik dan membawanya pulang ke Spanyol," katanya.***
Editor : Trias Purwadi