get app
inews
Aa Text
Read Next : Benarkah Konsumsi Gula Berlebih jadi Pemicu Utama Penyakit Jantung? Begini Penjelasan Ahli

Bunda, Mari Kenali Ciri-Ciri Anak Diabetes dari Bentuk Pipi dan Leher

Rabu, 27 April 2022 | 10:14 WIB
header img
Ilustrasi (Foto: Freepic)

Tubuh gemuk pada anak jangan dianggap sepele, mereka juga bisa mengalami obesitas loh bun. Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Winra Pratita mengatakan gejala klinis pada anak obesitas dilihat dari wajah dan bagian tubuhnya.

Ciri-ciri tersebut ialah wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, pada leher tampak pendek, terdapat acanthosis nigricans (bercak kehitaman di belakang leher). Obesitas pada anak rentan terjadi berbagai penyakit yang sulit dikelola.


Waspada gejala obestisitas pada anak, (Foto: Pinterest)

Kemudian, pada dadanya terlihat membusung dengan payudara membesar dan napas berbunyi (mengi). Pada perut terlihat membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat. "Membuat gerakan panggul terbatas, dan pada sistem reproduksi laki-laki penis tampak kecil,” kata dr Winra dikutip dalam laman Kemenkes, Sabtu (5/3/2022).

Bukan hanya itu, obesitas pada anak bisa menyebabkan komplikasi mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Di mana anak kemungkinan cepat depresi, dan percaya diri rendah akibat obesitas.

Peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mencegah obesitas, pada bayi 12 – 24 bulan ibu harus menghindarkan anak dari minuman manis, hindari konsumsi jus dan kental manis yang berlebihan. Setiap anggota keluarga harus dibiasakan makan bersama di meja makan kemudian televisi dimatikan selama proses makan.

"Orangtua tidak boleh membatasi jumlah makan tapi memastikan bahwa makanan yang tersedia sehat serta disertai buah dan sayuran. Makanan selingan hanya diberikan sebanyak 2 kali dan hanya menawarkan air putih bila haus bukan minuman manis,” jelas dr. Winra

Kemudian, anak tidak boleh diberikan makanan berkalori tinggi sebagai cemilan, anak juga harus mempunyai kesempatan aktif secara fisik untuk bermain di luar rumah. Orang tua juga harus menjadi model percontohan untuk selektif dalam menentukan makanan yang dikonsumsi oleh anak.

“Hargai selera makan anak, jadi anak harus diberi makanan sesuai rasa lapar dan rasa kenyang anak. Tidak memaksakan harus habis satu porsi,” ucapnya.

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut