get app
inews
Aa Read Next : Mantan Petinggi WHO Soroti Kasus Ciki Ngebul di Indonesia

Waspada! Simak Gejala Virus Baru Deltacron

Senin, 14 Maret 2022 | 10:45 WIB
header img
Ilustrasi (Foto: Freepic)

Apa saja gejala virus varian baru Covid-19 Deltacron yang menjadi perhatian khusus WHO yang perlu kita ketahui, simak berikut ini! 

Gabungan virus corona Covid-19 varian Delta dan Omicron yang disebut Deltacron, telah ditemukan di sejumlah negara di Eropa. Temuan itu berdasarkan pengurutan genomik oleh para ahli virologi di L'Institut Pasteur di Paris.

Namun belum banyak mengetahui seperti apa gejala Deltacron. Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (NHS) yang sedang meneliti Deltacron, masih sangat sedikit yang diketahui tentang varian baru Covid-19 ini. Sampai saat ini belum tahu seberapa menular atau parahnya varian baru Deltacron.

Namun, menurut saran NHS sebelumnya, mengungkapkan beberapa gejala yang harus diwaspadai, yaitu;

Gejala Deltacron

- Suhu tinggi

- Batuk terus menerus baru

- Kehilangan atau perubahan indra penciuman atau perasa.

- Hidung berair atau tersumbat

- Merasa lelah

- Sakit kepala

- Sesak napas atau kesulitan bernapas

- Nyeri otot atau tubuh

- Sakit tenggorokan

- Mual atau muntah

- Diare

Di sisi lain, menurut Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) apakah varian baru Deltacron ini lebih berbahaya dari varian sebelumnya. Prof Zubairi menerangkan bahwa jumlah kasus yang terdeteksi saat ini masih sangat sedikit, sehingga belum dapat dipastikan Deltacron berbahaya atau tidak.

Dia juga mengatakan baru hanya beberapa negara yang memiliki pasien Deltacron, seperti Amerika dan Inggris. Namun bila melansir dari Fox News bahwa jumlah pasien Deltacron di Amerika baru 17 orang.

"Belum bisa dikatakan karena jumlah kasusnya masih sangat sedikit jadi belum bisa dipastikan, hanya kalau melihat penularan dan sakit pasien tidak banyak berubah dalam minggu-minggu terakhir ini," ujar Prof. Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM, kepada MNC Portal, Minggu (13/3/2022)

"Di mana virus ini ditemukan dibeberapa tempat Amerika Serikat, Prancis, Denmark dan Belanda. Sedikit sekali di Amerika juga ditemukan di Inggris," tambahnya

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut