Malam Panjang di Jalan A. Yani: Razia Balap Liar, Air Mata Orang Tua yang Pecah, dan Janji Si Udin

KUDUS, pantura.inews.id – Jalan A. Yani Kudus di Minggu (1//6) dini hari mendadak berubah menjadi saksi dari operasi besar-besaran yang digelar Polres Kudus. Deru suara motor yang biasa berkejaran memecah malam, digantikan dengan deretan kendaraan yang diamankan dan remaja-remaja yang tertunduk lesu di hadapan petugas.
Dini hari itu, Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo memimpin langsung Operasi Cipta Kondisi, menyisir kawasan yang kerap dijadikan arena balap liar. Razia ini tidak tiba-tiba dan ujug-ujug, dilukukan tapi karena banyak laporan warga yang merasa resah dan terancam keselamatannya karena aksi ugal-ugalan balap liar di jalan raya.
Dan hasilnya tak main-main. Sebanyak 129 sepeda motor diamankan, bersama 247 remaja dari berbagai wilayah. Tak hanya dari Kudus, tapi juga dari Demak, Jepara, Pati, hingga Pekalongan.
“Ini bukan hanya pelanggaran lalu lintas. Ini ancaman nyata bagi keselamatan masyarakat,” tegas Kapolres Heru. “Kami tidak akan segan bertindak lebih tegas jika ini terus berulang.”
Heru prihatin, ia berharap tindakan ini menjadi momen pembelajaran dan bukan semata-mata hukuman. Karenanya, proses pembinaan kepada mereka dirancang, melibatkan keluarga (orang tua), sekolah, hingga tokoh masyarakat.
Dan benar saja, keesokan paginya, di Polsek Kota Kudus Ratusan orang tua remaja yang terjaring razia datang, dipanggil untuk saling menyaksikan langsung permintaan maaf dari anak-anak mereka. Tangis sejumlah orang tua pun pecah karena terkejut dan kaget.
“Saya bilang ke orang tua mau ngerjain tugas sekolah, tapi malah ikut balap sama teman-teman,” aku Udin (17), salah satu remaja yang terjaring. Dia tertunduk. “Saya nyesel, kapok. Enggak mau lagi ikut-ikutan,” katanya, dan matanya berkaca-kaca.
Heru menambahkan, apa yang terjadi malam itu sebenarnya lebih dari sekadar razia. Ini adalah panggilan untuk semua pihak—polisi, pemerintah, orang tua, dan anak-anak sendiri—untuk saling menjaga. Apapun judulnya, jika dicermati balap liar di jalan raya ini, ada masa depan mereka yang sedang dipertaruhkan yang tidak disadari para remaja ini. Kecalakan dan (lebih jauhnya) maut sedang menanti di depan mata.
Udin, serta ratusan remaja lainnya, semoga malam itu menjadi akhir dari satu babak pencarian jati diri yang kurang tepat arah.
Editor : Suryo Sukarno