get app
inews
Aa Text
Read Next : Kemajuan Teknologi Harus Dibarengi Penguatan Nilai Kebangsaan

Hampir Dua Pekan, Kakak Beradik di Kendal ini Minum Air Putih dan Tidur bersama Jenazah Ibunya

Senin, 03 November 2025 | 19:58 WIB
header img
Bupati Kendal saat menjenguk kakak beradik yang terlatar di RS PKU Muhammadiyah Boja Senin 3 November 2025. Eddie prayitno/ iNews

KENDAL,iNewsPantura.id – Kisah tragis dialami kakak beradik di Desa Bebengan Kecamatan Boja Kendal. Lebih dari dua pekan, Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (18) hanya minum air putih untuk bertahan hidup.

Yang tragis lagi, keduanya bertahan hidup bersama jenazah ibunya yang sudah membusuk di dalam rumahnya di Dusun Dusun Somopuro Desa Bebengan Boja.

Kakak beradik ini ditemukan warga sekitar dalam kondisi lemas berbaring bersama jenasah ibunya Setyaningsih pada Sabtu 1 November 2024.

Putri mengaku, sejak 4 Oktober ia dan adiknya hanya bertahan hidup dengan air putih.

“Ibu pesan nggak boleh minta tolong ke tetangga. Aku nurut sama ibu,” katanya lirih kepada Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari yang menjenguknya Senin 3 November 2025.

Kondisi Putri Setia Gita Pratiwi dan Intan Ayu Sulistyowati mulai berangsur membaik setelah dilarikan ke  ke RS PKU Muhammadiyah Boja. Bahkan Putri sudah mulai membaik dan bisa diajak berkomunikasi.

Keduanya  ditemukan warga yang curiga mencium bau tidak sedap dari dalam rumahnya. Saat didobrak pintunya, ditemukan keduanya lemas berbaring bersama jenazah ibunya yang sudah meninggal dua pekan.

Kepala Desa Bebengan, Wastoni, menyebut keduanya langsung dievakuasi ke rumah sakit. “Kondisi Putri berangsur pulih, sedangkan Intan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit,” katanya.

Kapolsek Boja AKP Budijanto menuturkan saat ditemukan rumah dalam kondisi terkunci semua. Polisi bersama warga membuka paksa dengan mendobrak pintu untuk  mencari sumber bau.

“Korban ditemukan terbaring didalam kamar dengan kondisi sudah membusuk, saat  dilakukan pemeriksaan Puskesmas Boja diperkirakan korban meninggal  7 hari yang lalu,” imbuhnya.

Diduga korban meninggal dunia  karena sakit dan ditubuh korban tidak ditemukan adanya tanda tanda penganiayaan.

Kedua anaknya diduga ingin meninggal bersama ibunya didalam rumah, hal ini terlihat dari pintu yang sengaja dikunci dari dalam sementara kedua anak korban berada didalam rumah.

Sementara itu Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari yang mendapat laporan kisah tragis kakak beradik di Desa Bebengan Boja menjenguk kakak beradik  di RS PKU Muhammadiyah Boja.

Bupati datang bersama Kepala Dinas Sosial Kendal, Muntoha mengaku prihatin.

“Saya sangat prihatin. Tidak boleh ada anak terlantar lagi di Kendal,” tegasnya.

Ia langsung memerintahkan Dinsos mengurus BPJS bagi keduanya. “Dalam 1x24 jam, alhamdulillah BPJS langsung aktif dan bisa digunakan untuk biaya perawatan,” katanya.

Bupati juga memastikan kedua kakak beradik itu akan ditangani lebih lanjut oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.

Keduanya akan dibawa ke Panti Margi Utomo, Tembalang, Semarang, untuk menjalani perawatan dan pelatihan kerja.

“Mereka harus dipulihkan, dididik, dan diberi keterampilan supaya bisa mandiri,” katanya.

Bupati menyebut Intan memiliki keterbelakangan mental, sehingga akan mendapat penanganan khusus.

Bupati Kendal mengimbau masyarakat dan perangkat desa lebih peka terhadap lingkungan sekitar.

“Jangan biarkan ada warga yang menderita sendirian. Apalagi janda dan anak yatim piatu,” pesannya.

 

Editor : Eddie Prayitno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut