PEKALONGAN, iNews - Para pengusaha UMKM harus bekerja keras dan memutar otak bisa bertahan dan membangkitkan ekonomi pasca pandemi Covid 19.
Hal itu ditunjukkan oleh H Ibnu Sudiyono (67), Pemilik Rumah Makan dan Pemancingan Tirta Alam di Desa Karanggondang, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.
Dia mengubah kolam renang menjadi kolam ikan dan kolam pancing untuk kembali mendatangkan omzet karena kolam renangnya sepi pengunjung.
"Itu beberapa kolam tadinya adalah kolam renang, ada yang untuk anak anak, ada yang untuk dewasa, sekarang saya ubah jadi Kolam ikan," ujarnya sambil memberi makan ribuan ekor ikan koi yang memenuhi salah satu kolamnya.
Hal itu kata dia, sebenarnya sudah dilakukan sebelum pandemi.Saat pandemi datang, makin sepi lagi dan tak ada yang mau renang , ditambah dengan biaya perawatan yang juga tinggi. Sehingga Ibnu makin mantap mengubah kolam renang jadi kolam ikan. Sebagai pengusaha kata dia, tak boleh menyerah dan harus terus memutar otak, kreatif mencari solusi.
Tirta alam kata dia, mempunyai beberapa kolam ikan, ada kolam koi, gurameh, nila, lele raksasa sepanjang 5 meteran. Selain untuk hiburan, ada juga kolam yang khusus disulap menjadi arena lomba memancing galatama. "Alhamdulillah semasa pandemi, pendapatan masih ada meski berkurang, " ujar Ibnu yang pernah menjabat sebagai kepala Desa Karanggondang dua periode.
Dia mengaku bisa mendapatkan omzet sedikitnya sekitar Rp 9 juta tiap bulan dari arena memancing. Selama Ramadhan, kolam pancingnya buka selepas Shalat Tarawih. Sambil memancing , pengunjung bisa menikmati aneka makanan ala angkringan seperti sego megono, gorengan, dan menu lainnya. "Saya sendiri yang melayani dan Alhamdulillah bisa buat pegangan saya tiap bulan," ujar Ibnu yang juga anggota Dewan Pembina Kadin Kabupaten Pekalongan
Tirta alam adalah objek wisata yang menyuguhkan aneka menu ikan bakar, pepes. Ruang utama di depan kata Ibnu sudah diserahkan dan dikelola anak anaknya. Sedangkan dia kini fokus mengerakkan bisnis di kolam renang yang mangkrak yang kini sudah disulap jadi arena pancing galatama.
Editor : Muhammad Burhan