JAKARTA - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat naik USD416,3 miliar atau setara Rp5.953,09 triliun pada Februari 2022. Apa penyebabnya?
Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa ULN pada Februari 2022 tercatat sebesar USD416,3 miliar atau setara Rp5.953,09 triliun (kurs Rp14.300 per USD).
Diketahui, angka ini naik jika dibandingkan pada Januari 2022 yang mencapai USD413,6 miliar. Tapi, utang ini turun 1,5% jika dibandingkan Februari 2021.
"Perkembangan tersebut disebabkan oleh kontraksi ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan sektor swasta," Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Jakarta, Kamis (14/4/2022).
Namun, ULN Pemerintah tetap terkendali dan dikelola secara terukur dan berhati-hati.
Di mana pertumbuhan ULN Pemerintah pada akhir Februari 2022 terkontraksi 3,9% (yoy), lebih rendah dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 5,4% (yoy), sehingga posisi ULN Pemerintah pada Februari 2022 tercatat sebesar USD201,1 miliar dolar AS.
Untuk perkembangan ULN tersebut disebabkan oleh penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek, antara lain berupa dukungan pembiayaan pembangunan dan peningkatan kapasitas infrastruktur serta program peningkatan daya saing, modernisasi industri, dan akselerasi perdagangan dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan Asian Development Bank (ADB).
Adapun adanya sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang tetap terjaga mendorong investor asing kembali menempatkan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik.
Editor : Hadi Widodo