PEKALONGAN, iNews – Kawasan Krapyak yang dulu dikenal kumuh dan rawan banjir rob akan disulap menjadi kawasan wisata yang ramah wisatawan. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pekalongan, Andrianto. Menurutnya, menata kawasan Krapyak tidak cukup hanya dengan penataan kawasan kumuh. Akan tetapi, juga harus mengubah perwajahan kawasan tersebut menjadi kawasan wisata baru.
Oleh sebab itu, ia menandaskan, penataan kawasan Krapyak akan dijalankan secara komprehensif. Tidak hanya pada penataan sarana umum seperti jalan dan area sempadan sungai, melainkan pula sampai pada perubahan permukiman warga.
Sebagai langkah strategis, penataan kawasan Krapyak akan menerapkan tiga konsep utama. Pertama, pembangunan River Walk (jalan sempadan). Konsep ini akan merapikan area tepian sungai yang semula kumuh menjadi sarana jalan umum yang ditata sedemikian rupa. Sehingga, dapat dinikmati sebagai sarana yang mendukung kepariwisataan.
Kedua, konsep Water Front City. Yaitu, penataan rumah-rumah warga di sepanjang tepi sungai dengan mengubah arah hadap rumah ke arah sungai. Dengan konsep ini, maka rumah warga yang tadinya membelakangi sungai menjadi menghadap sungai. “Jadi, nantinya sungai menjadi halaman depan rumah mereka. Sehingga, hal ini secara otomatis kekumuhan akan hilang,” terang Andrianto.
Ketiga, pembangunan jembatan yang menghubungkan kawasan Krapyak dengan Kawasan Wisata Heritage yang ada di Jetayu dan Kawasan Taman Wisata Air Pasir Kencana Pekalongan. Ia menjelaskan, desain jembatan yang akan dibangun tersebut akan dirancang sesuai dengan kebutuhan kepariwisataan. Dengan kata lain, desain jembatan tersebut akan mempertimbangkan pula karakter desain yang ada di Kawasan Wisata Heritage Jetayu dan Taman Wisata Air Pasir Kencana.
Editor : Ribut Achwandi