Brebes, Inews.Pantura.id - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Brebes, KH Solahudin Masruri mengatakan bahwa di pondok pesantren akan lebih aman dari penularan virus corona, karena lingkungan pesantren yang tertutup dari lingkungan luar. Sistem boarding school ini sangat layak dikembangkan untuk sekolah-sekolah dan diyakini menjadi solusi sistem pembelajaran yang mengintegrasikan pendidikan formal dengan pendidikan nonformal model pengasuhan.
“Kalau di pesantren itu aman karena boarding school dan tertutup dari lingkungan luar. Jadi untuk penyebaran COVID-19 dari lingkungan pesantren itu tidak ada. Yang ada itu orang luar yang menularkan di lingkungan pesantren,” ujar Solahudin yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Solah, lembaga pendidikan yang menerapkan boarding school di Brebes, telah terbukti tidak pernah terjadi klaster COVID-19. Alasannya, boarding school menyediakan asrama bagi para santri. Selama di pondok, mereka tidak boleh berhubungan dengan dunia luar termasuk tamu dan walisantri. Lingkungan pesantren selama pandemi juga tidak menerima tamu, termasuk walisantri.
“Sebagai contoh, di pesantren Al Hikmah 2 selama pandemi tidak ada klaster. Karena ada larangan menerima tamu, baik itu kunjungan wali santri atau tamu lainnya,” sambung Gus Solah.
Menurutnya, adanya penularan virus di lingkungan sekolah atau pesantren disebabkan masuknya orang luar yang kemungkinan membawa virus. Terlebih jika sekolah itu tidak menerapkan boarding school, di mana para siswa bisa dengan bebas berhubungan atau bertemu dengan orang lain.
“Boarding school menjadikan siswa atau santri tertutup dari pengaruh luar. Ini kecil sekali kemungkinannya. Beda dengan yang tidak boarding school, mereka bebas bertemu dengan orang luar,” ujar Gus Solah.
Editor : AminNurrokhman