JAKARTA, iNews.id - Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut Gerhana Bulan Total berlangsung pada 15-16 Mei 2022. Namun apakah fenomena alam ini bisa disaksikan di Indonesia?
Sayangnya masyarakat Indonesia tidak bisa menyaksikan Gerhana Bulan Total ini. Sebab fenomena astronomis sebagian besar berlangsung di Amerika, Eropa dan Afrika, dan sebagian Pasifik.
"Gerhana Bulan Total merupakan fenomena astronomis ketika Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada satu garis lurus di mana Bulan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti (umbra) Bumi," tulis BRIN, dikutip seperti dikutip dari siaran pers, Senin (16/5/2022).
Astronom Asosiasi di Hayden Planetarium di New York, Joseph Rao, memperkirakan sekitar 2,7 miliar orang seharusnya dapat menangkap setidaknya sebagian dari gerhana bulan ini. Bagi mereka yang berada di Pantai Timur dapat menyaksikan satelit alami mulai berubah menjadi warna merah-tembaga sekitar pukul 23:30 waktu timur.
“Untuk hampir seluruh Amerika Utara, ini adalah kesempatan menonton yang luar biasa,” kata Madhulika Guhathakurta, astrofisikawan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Md seperti dikutip MNC Portal Indonesia dari Nytimes.
Tidak lama setelah matahari terbenam, sisi kiri bulan akan mulai tampak kehitaman. Tetapi acara utama dimulai sekitar pukul 22:28 waktu timur, ketika bulan memasuki bayangan pusat bumi, yang dikenal sebagai umbra. Pada saat itu, bulan akan mulai terlihat sedikit.
“Ketika bulan berada sekitar tiga perempat perjalanan ke umbra, bulan akan mulai menyala dengan warna kemerahan, "seperti jangkauan listrik Anda saat bulan mulai bersinar," kata Rao.
Editor : Hadi Widodo