Tidak hanya diajak berkeliling, dia juga diajak untuk bergabung sholat. Tentu saja Idris terkejut, apalagi tidak mengetahui sama sekali tentang ajaran agama Islam.
Meski demikian, dirinya tetap mencobanya. Idris hanya berdiri, berbaris dengan rapi, dan mengikuti gerakan jamaah lainnya.
"Ketika sang syekh membaca Alquran, itu pengalaman yang indah untuk saya rasakan. Seperti harmonis dari cara umat Islam salat," ujarnya.
Sepulangnya dari masjid, Idris kembali bersemangat mencari kebenaran terkait kehadiran Tuhan. Dia pun pulang ke negaranya di Perth, Australia, dan mulai membanding-bandingkan ajaran agama Islam dengan agama sebelumnya. Tidak jarang, Idris membaca sederet buku tentang agama Islam untuk memantapkan hatinya.
"Makin banyak saya belajar tentang Islam, makin banyak itu makin klik dan klik dan klik dan klik. Saya menyadari ini adalah apa yang saya cari. Itu (agama Islam) adalah jawaban atas pertanyaanku tentang 'siapa itu Tuhan'," ucap Idris.
Editor : Hadi Widodo