JAKARTA - Kaum Milenial dianggap sebagai generasi yang kreatif, berani mengambil risiko, dan produktif hal ini akibat dari berkembangnya budaya digital dan teknologi internet. Namun, generasi milenial dan generasi Z kini lebih cenderung banyak menjalankan budaya konsumtif mereka cenderung lebih senang Ngopi dan Traveling, sementara kegiatan investasi belum lah dianggap sebagai hal yang penting.
Dikuti dari Okezone 3/6/2022, bagi sebagian anak muda yang sudah berpenghasilan dan tinggal di Jakarta, pasti tidak asing dengan kata Ngopi party, hangout, traveling sekedar melepas penat sehabis bekerja dengan berkunjung ke cafe atau club bersama teman-teman, kini bagi sebagian generasi milenial ataupun generasi Z hal ini menjadi gaya hidup yang rutin dilakukan.
Faktor lain yang membuat anak muda lebih konsumtif adalah dari lingkungan pertemanan kantor ataupun komunitasnya, karena waktu yang mereka habiskan dalam satu hari, lebih banyak pada lingkungan tersebut.
Bagi anak muda kegiatan investasi saat ini belum lah dianggap hal yang fundamental, hal ini terbukti dari data survey BEI pada tahun 2021 baru 7,48 juta investor dari generasi milenial dan generasi Z, jumlah ini sangat timpang dari hasil sensus penduduk pada tahun 2020 yaitu, jumlah generasi milenial sebanyak 69,9 juta dan generasi Z sebanyak 75,49 juta.
Investasi yang dilakukan sejak dini, sangat bermanfaat untuk melindungi nilai aset dari inflasi yang menyebabkan turunnya daya beli uang yang kita miliki. Salah satu investasi yang dapat dilakukan oleh anak-anak muda yang produktif dan mempunyai banyak waktu, adalah dengan berinvestasi melalui reksa dana.
Produk reksa dana yang sesuai dengan anak muda yang produktif dan aktif adalah reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana berbasis saham, karena masih pada rentang usia yang sangat produktif untuk bekerja.
Namun dalam memilih produk reksa dana, hal yang perlu diperhatikan adalah dengan mengenali profil risiko terlebih dahulu dan jangka waktu investasi yang akan dipilih.
Editor : Hadi Widodo