PEKALONGAN, iNewspantura.id - Bak perawan yang tumbuh dewasa, di usia 16 tahun, Museum Batik Pekalongan tampak mulai piawai mempercantik diri. Setidaknya, itu dapat dilihat pada salah satu sudut pemandangan di bangunan cagar budaya yang bersejarah tersebut. Lukisan dinding yang memampang motif batik dengan paduan warna khas batik pesisiran menjadi riasan yang baru saja dikenakan.
Pada bagian atas lukisan itu, terpampang motif batik khas pesisir gaya Cirebonan, mega mendung. Sementara, pada bagian sisi dalam pilar tampak warna merah mendominasi dengan rangkaian bunga lunglungan yang dirambatkan sepanjang sisi dalam pilar hingga mengelilingi celah di antara dua pilar besar. Di bagian badan pilar yang berbentuk balok itu terlukis pula fragmen proses pembatikan yang dikerjakan para pengrajin batik. Pemandangan ini seakan-akan ingin menunjukkan bahwa batik merupakan sebuah cara ungkap kekaguman para pembatik atas karunia alam semesta yang indah.
Itulah sekilas pemandangan baru yang ditawarkan Museum Batik Pekalongan untuk lebih menarik minat pengunjung. Menurut Kepala UPT Museum Batik Pekalongan, Akhmad Asror, pemandangan baru ini sengaja dibubuhkan pada salah satu sudut bangunan museum yang kerap dimanfaatkan sebagai wahana berswafoto para pengunjung. Katanya, setiap kali para pengunjung berkeliling di Museum Batik Pekalongan banyak di antara mereka yang langsung memainkan gawai mereka untuk berfoto dan merekam video di situ. Tak mau kehilangan momentum, peluang itu segera dimanfaatkan untuk mempersolek Museum Batik Pekalongan agar lebih sensasional.
“Ketika kami mengamati kunjungan anak muda mereka tertarik dan senang untuk selfie, wefie atau melalui akun tiktok mereka, bermain dengan kameranya, sehingga kita berikan fasilitasi untuk spot cantik meskipun tidak seluruh area di museum. Untuk saat ini, kita fokus pada satu spot lokasi yang kita amati beberapa pengunjung memanfaatkan spot ini. Kita percantik lokasi tersebut dengan lukisan motif batik, kedepan mungkin juga akan kita tambahkan spot, kita melihat apakah lokasi tersebut layak,” terang Akhmad Asror.
Jadilah kemudian lukisan bermotif batik dengan memadukan komposisi motif bunga lunglungan dan mega mendung. Lukisan tersebut tak sekadar memanjakan pandangan mata, melainkan pula menjadi sebuah wahana edukasi pengunjung tentang kekayaan ragam motif batik.
“Kita tidak hanya sebatas melukis tetapi ada manfaat edukasi dari lukisan ini. Mereka lebih paham dan mengerti macam motif batik, meskipun bukan termasuk batik, aplikasi motif-motifnya bisa kita terapkan di media apa saja,” jelas Akhmad Asror.
Editor : Ribut Achwandi
Artikel Terkait