JAKARTA – Sejak 1980-an The Federal Reserve akan melawan inflasi paling intens di Amerika Serikat dan menegaskan AS tidak akan mengalami resesi?
Saat dia menjelaskan logika di balik kenaikan suku bunga paling keras dalam kira-kira empat dekade, Ketua Fed Jerome Powell dibumbui dengan pertanyaan tentang apakah ekonomi AS berada dalam atau di puncak resesi - sebuah gagasan yang dia tolak karena perusahaan-perusahaan AS terus merekrut lebih dari 350.000 pekerja tambahan setiap bulan.
"Saya tidak berpikir AS saat ini dalam resesi, tidak masuk akal bahwa AS akan berada dalam resesi " katanya dilansir dari Antara, Kamis (28/7/2022).
Tetapi kenaikan suku bunga 75 basis poin yang diumumkan oleh The Fed pada Rabu (27/7/2022), ditambah dengan tindakan sebelumnya pada Maret, Mei dan Juni, kini telah mendongkrak suku bunga acuan bank sentral dari mendekati nol ke level antara 2,25% dan 2,50%. Itu adalah pengetatan kebijakan moneter tercepat sejak mantan Ketua Fed Paul Volcker berjuang melawan inflasi dua digit pada 1980-an.
Penyembuhannya kemudian melibatkan resesi berturut-turut. Harga konsumen belum menembus angka tahunan 10% kali ini - tetapi pada 9,1% mereka cukup dekat untuk meningkatkan taruhan bagi Fed dan pemerintahan Biden, yang sangat sensitif pada masalah menjelang pemilihan kongres pada November.
Sementara itu Powell mengatakan dia tidak berpikir resesi akan diperlukan untuk memperbaiki masalah kali ini, dia mengakui bahwa ekonomi sedang melambat dan kemungkinan perlu lebih lambat agar The Fed mengembalikan laju kenaikan harga-harga.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait