USAI kembali memanasnya hubungan geopolitik Amerika Serikat (AS) dengan China, Bursa saham Wall Street melemah pada akhir perdagangannya pada Rabu pagi (3/8/2022).
Kondisi tersebut terjadi tepat usai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS, Nancy Pelosi, mengunjungi Taiwan.
Menurut Pelosi, kunjungan tersebut sebagai bentuk solidaritas AS terhadap negara yang diklaim China sebagai salah satu pulau di bawah kedaulatannya itu. Praktis, kunjungan Pelosi membuat kubu Beijing geram, dan menganggap aksi AS ini sebagai ancaman bagi perdamaian dan stabilitas geopolitik dunia.
Menyikapi dampak buruk dari kunjungan yang baru dilakukan pertama dalam 25 tahun terakhir itu, S&P 500 sebagai dilansir Reuters mengalami penurunan 0,66 persen menuju 4.091,32 poin. Sedangkan Nasdaq turun 0,16 persen menjadi 12.348,76 poin, sementara Dow Jones Industrial Average turun 1,23 persen dan berakhir di 32.396,30 poin.
Sektor yang berat seperti Microsoft (MSFT.O) dan Visa (V.N) masing-masing kehilangan 1,1 persen dan 2,4 persen, membebani S&P 500. Keseluruhan dari 11 indeks sektor S&P 500 melemah, dipimpin oleh real estat (.SPLRCR), yang kehilangan 1,3 persen, dan Keuangan (.SPSY) yang minus 1,1 persen.
Saham pembuat chip yang sangat terekspos ke China berakhir beragam. Advanced Micro Devices (AMD.O) menguat 2,6 persen menjelang laporan triwulanan setelah bel pembukaan.
Industrial bellwether Caterpillar (CAT.N) anjlok 5,8 persen setelah peringatan penurunan permintaan yang lebih besar untuk ekskavatornya di China yang dilanda krisis properti, menambah lebih banyak rasa sakit pada pemimpin industri yang bergulat dengan gangguan rantai pasokan.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait