Keajaiban birrul walidain lainnya adalah menjadi sebab diterimanya tobat oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Hal ini dikarenakan adanya ridho orangtua yang secara langsung diridhoi oleh Allah Ta'ala. Ibnu Umar meriwayatkan:
أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، رَجُلٌ، فقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي أَذْنَبْتُ ذَنْبًا كَبِيرًا، فَهَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ؟، فقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَلَكَ وَالِدَانِ؟ »، قَالَ: لَا، قَالَ: «فَلَكَ خَالَةٌ»؟، قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: «فَبِرَّهَا إِذًا
Artinya: "Seorang pria datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, 'Wahai Rasulullah, saya telah melakukan dosa besar, apakah masih ada tobat untukku?' Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya, 'Apakah kamu masih memiliki kedua orangtua?' 'Tidak.' 'Apakah kamu memiliki khalah (saudari ibu)?' 'Iya.' 'Kalau begitu berbuat baiklah kepadanya'." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syekh Al Albani)
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait