PEKALONGAN, iNewsPantura.id - Siapa yang tak kenal dengan kemasyhuran Imam Ghozali? Imam Ghozali dikenal sebagai seorang ulama yang sangat berbakti dan memuliakan ibundanya.
Beliau adalah ulama besar, ahli fiqih dan tasawwuf yang dikagumi banyak ulama dan kaum muslimin. Beliau digelari Hujjatul Islam, bernama lengkap Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Abu Hamid at Thusi as-Syafi'i, pekerjaan ayahnya seorang tukang jahit. Beliau lahir di Kota Thus pada tahun 450 H, dan wafat di kota yang sama pada Senin 14 Jumadil Akhir 505 H, pada usia 55. Dari berbagai karya Imam Ghazali, Kitab Ihya Ulumuddin menjadi karya paling bersinar.
Ihya Ulumuddin berisi tentang ilmu aqidah, ibadah, akhlak & tasawwuf berdasarkan al Qur'an dan Hadis.
Kenapa imam Ghazali bergelar Hujjatul Islam?
Salah satunya karena beliau punya jasa yang amat besar dalam memberikan argumen (hujjah) baik lewat dalil akal atau naql.
Keduanya berjalin rapi dan saling menguatkan ibarat simpul-simpul temali yang terikat dengan benar.
Dalam masterpicenya Ihya Ulumuddin Omam Ghazali mengisahkan Nabi Musa as telah berkata :
" Ya الله Ya tuhanku, tunjukkanlah kepadaku orang yang akan "menemaniku" di dalam surga."
Kemudian الله swt berfirman :
"Wahai Musa, pergilah kamu ke negeri ini dan pasar ini, di situ kamu akan berjumpa dengan seorang lelaki penjual daging yang wajahnya seperti demikian, maka dia itulah temanmu di suurga kelak."
Setelah itu Nabi Musa pun bergegas pergi ke sebuah tempat (pasar) yang ditunjukkan kepadanya, maka berdirilah Nabi Musa disitu sampai matahari terbenam. Nabi Musa memerhatikan seorang penjual daging dipasar tersebut, dilihatnya penjual daging itu memasukkan sepotong daging ke dalam bakul dan setelah selesai berdagang penjual daging itu dengan tergesa pulang maka Nabi Musa bertanya :
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait