UKRAINA - Sebanyak lebih dari 50 tawanan perang Ukraina (POWs) tewas dalam serangan di wilayah pendudukan, Ukraina telah menyerukan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Palang Merah diizinkan untuk menyelidiki kasus kematian tersebut.
Palang Merah mengatakan sedang mencari akses ke penjara untuk membantu mengevakuasi dan merawat tahanan yang terluka.
Ukraina dan Rusia saling menuduh menyerang kamp tersebut. Rekaman video Rusia yang belum diverifikasi setelah kejadian itu menunjukkan jalinan ranjang susun yang rusak dan tubuh yang hangus parah.
Apa yang sebenarnya terjadi di kamp penjara di Olenivka, yang dikendalikan oleh separatis Republik Rakyat Donetsk yang didukung Rusia, masih belum jelas.
Ukraina mengatakan situs itu ditargetkan oleh Rusia dalam upaya untuk menghancurkan bukti penyiksaan dan pembunuhan. Presiden Volodymyr Zelensky menggambarkan insiden itu sebagai "kejahatan perang Rusia yang disengaja."
Sementara itu, Rusia mengatakan kamp itu terkena roket presisi Ukraina. Mereka yang ditahan di penjara dikatakan termasuk anggota batalion Azov, yang ditangkap saat membela kota selatan Mariupol pada Mei lalu dan yang digambarkan Rusia sebagai neo-Nazi dan penjahat perang.
Daniil Bezsonov, juru bicara Republik Rakyat Donetsk, mengatakan serangan itu merupakan "serangan langsung ke barak yang menahan tahanan".
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait