Dalam kegiatan tersebut, petani diberikan pendampingan dalam hal penggunaan teknologi digital. Mereka juga mendapatkan pendampingan dalam pengambilan baseline data pertanian setempat untuk bisa membantu memberikan rekomendasi tindakan yang diperlukan, seperti jumlah air yang diperlukan tanaman, jenis pupuk yang dibutuhkan, hingga rekomendasi waktu pemupukan (Good Agriculture Practice).
"Program ini dimulai sejak pemasangan alat Internet of Things (IoT) sensor tanah dan cuaca. Selanjutnya, petani mendapatkan pendampingan agar dapat dengan mudah memanfaatkan teknologi digital ini," kata Wijayanto.
Dia berharap Kemenkomifo melalui Direktorat Ekonomi Digital, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) sebagai fasilitator dalam penerapan sinergi integrasi pemanfaatan teknologi digital dan startup digital sektor pertanian dapat meningkatkan pertumbuhan dan kesejahteraan petani di Indonesia.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait