PEKALONGAN, iNewsPantura.id - Seorang syekh sufi menuturkan, ada seorang pejabat kerajaan yang hendak menyiksa seseorang dari kalangan rakyat biasa. Orang ini lalu mencari perlindungan kepada seorang wanita yang zuhud, zahidah, putri keturunan Rasulullah SAW, Syarifah Nafisah binti Al-Hasan bin Zaid bin Al-Hasan, putri Ali bin Abi Thalib dengan Sayyidah Fatimah Azzahra. Wanita yang rajin ibadahnya itu kemudian mendoakan tamunya. Kepada orang itu, Syarifah Nafisah berpesan, “Allah, yang Mahakuasa, akan menutupi mata orang yang zalim sehingga ia tidak bisa melihatmu.
Orang itu lalu pergi. Sampai di tengah keramaian orang, di sana sudah ada pejabat kerajaan bersama para pengawalnya. Pejabat itu bertanya kepada para pengawalnya, “Di mana si Fulan?”.”Dia ada di hadapanmu, Tuan,” mereka menjawab.”Demi Allah, aku tidak melihatnya,” ujar pejabat itu.
Berulang kali ia mencoba meyakinan diri, tapi ia memang tidak melihat si Fulan. Para pengawalnya lalu menceritakan kepada pejabat itu bahwa orang itu sebelumnya telah mengunjungi Syarifah Nafisah dan minta didoakan olehnya. Setelah berdoa, Syarifah Nafisah mengatakan bahwa Allah SWT akan menutupi penglihatan orang yang akan berbuat zalim kepadanya.
Mendengar cerita itu, si pejabat merasa malu, dan menyadari kesalahannya. la menundukkan kepala seraya berkata, “Kalau begitu, kezalimanku telah mencapai tingkat sedemikian rupa, sehingga karena doa manusia saja Allah telah menutupi mataku dari melihat orang yang terzalimi! Ya Allah, aku bertobat kepada-Mu.”
Ketika pejabat itu mengangkat mukanya lagi, dia melihat orang yang dicarinya itu berdiri di hadapannya. Dia pun lalu mendoakan orang itu, mencium kepalanya, dan menghadiahi seperangkat pakaian bagus. Dan, tentu saja, membebaskannya dengan rasa kasih.
Sang pejabat kemudian mengumpulkan kekayaannya dan menyedekahkannya kepada orang-orang miskin. la juga mengirimkan seratus dirham kepada Syarifah Nafisah, sebagai tanda syukur, karena telah membuat dirinya bertobat. Syarifah Nafisah menerima uang itu dan membagi-bagikannya kembali kepada orang-orang miskin.
Salah seorang wanita yang menemaninya berkata, “Wahai lbu, kalau Ibu mau memberi saya sedikit uang, saya akan membeli sesuatu untuk berbuka puasa kita.”
Editor : Hadi Widodo