JAKARTA, iNewsPantura.id - Jumlah utang jauh lebih kecil dibandingkan dengan equity BUMN, total utang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga 2021 tembus Rp1.500 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir mencatat probabilitas perbandingan antara utang dengan equity kira-kira 35%, yakni sebesar Rp4.200 triliun.
Artinya angka tersebut mengidentifikasi bahwa perusahaan pelat merah masuk dalam kategori korporat yang sehat.
"Nah jadi kalau ada persepsi yang kemarin bilang BUMN ini banyak utang, kita sudah presentasikan bahwa total utang BUMN yang memang kita bandingkan dengan investasi, nah kembali kita bandingkan dengan investasi itu total utang Rp1.500 triliun dan tentu equity atau modal yang investasi itu mencapai Rp4.200 triliun," ujar Erick saat konferensi pers peluncuran laporan tahunan BUMN, Rabu (28/9/2022).
Meski laporan keuangan konsolidasi BUMN dicatatkan sehat, Erick tidak menampik bahwa ada perusahaan negara lain yang kinerja keuangannya masih terkoreksi alias tidak sehat
"Kita tidak menutup mata, ada juga BUMN-BUMN yang kurang sehat. Nah karena itu kita sejak awal membentuk yang namanya portofolio daripada perbaikan BUMN-BUMN itu," kata Erick.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait