Erick juga mencatat restrukturisasi utang dan penurunan tingkat bunga pinjaman tahun lalu mengakibatkan penurunan beban utang konsolidasi dari yang semula Rp91,5 triliun pada 2020 menjadi Rp73,5 triliun di 2021.
Pertumbuhan penjualan, perbaikan margin operasi, penurunan beban bunga akibat restrukturisasi dan penurunan kerugian kurs, pada akhirnya memberikan kontribusi positif pada kinerja keuangan BUMN.
Khususnya, laba bersih perseroan 2021 meningkat menjadi Rp124,7 triliun.
Jumlah laba bersih tersebut naik 838,2% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp13,3 triliun.
Erick menilai salah satu efisiensi yang dilakukan dan memberikan dampak signifikan adalah pembentukan klaster BUMN.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait