Selain Winchester M-70, Tatang juga membawa beberapa perangkat tempur, seperti teropong siang dan malam, senapan serbu AK-47 untuk keperluan bela diri, radio komunikasi, pakaian kamuflase. Termasuk juga makanan tahan lama sebagai bekal.
Dalam menjalankan misi, sniper dibantu spotter yang bertugas sebagai partner. Meski tugasnya memantau target, spotter juga memiliki kemampuan sebagai sniper serta dibekali senapan penembak runduk.
Saat bertempur menghadapi gerilyawan Fretilin yang pro-kemerdekaan Timor Timur, Tatang ditemani Letnan Ginting, pasukan perwira dari Kopassus.
Untuk menggempur musuh, Tatang memilih sebuah tebing curam sebagai tempat persembunyian. Dia menilai tempat tersebut strategis dan kecil kemungkinan musuh berpatroli di tempat itu. Di lokasi persembunyian itulah Tatang melepaskan tembakan ke pasukan Fretilin. Semua tembakannya menghantam kepala musuh pada jarak 300 hingga 600 meter.
Dia juga berhasil menembak seorang pasukan gerilyawan Fretilin yang membawa radio dari jarak 900 meter. Hebatnya, tempat persembunyian sniper terbaik Indonesia ini tidak terdeteksi musuh.
Editor : KastolaniMarzuki
Artikel Terkait