KUDUS,iNewsPantura.id - - Turnamen sepak bola putri MilkLife Soccer Challenge 2025 kembali digelar di Kudus. Turnamen diselenggarkaan di Supersoccer Arena dan Lapangan Porma pada 5-9 Februari 2025 mempertandingkan kelompok umur (KU) 10 dan KU 12 serta menghadirkan Festival SenengSoccer untuk anak usia 6-8 tahun.
Sebanyak 142 tim yang terdiri dari 1.547 siswi dari berbagai Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) berpartisipasi dalam kompetisi ini. Dari jumlah tersebut, 100 tim bertanding di KU 12 dan 42 tim di KU 10. Selain dari Kudus, peserta juga berasal dari daerah sekitar seperti Demak, Rembang, Pati, dan Jepara.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menegaskan bahwa MilkLife Soccer Challenge merupakan bentuk komitmen dalam membangun ekosistem sepak bola putri sejak usia dini.
"Kami ingin sepak bola putri Indonesia memiliki tempat di kancah internasional dengan menciptakan sistem pembinaan yang kuat. Target kami adalah masuk dua besar Asia Tenggara dan otomatis lolos ke Piala Dunia," ujar Yoppy.
Berbeda dengan kategori KU 10 dan KU 12, Festival SenengSoccer dirancang khusus untuk anak usia 6-8 tahun dengan tujuan menumbuhkan kecintaan terhadap sepak bola.
Dalam festival ini, para peserta diajak bermain sepak bola tanpa pertandingan, melainkan melalui berbagai tantangan menyenangkan.
Pelatih kepala MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann, menjelaskan bahwa festival ini merupakan tahap awal bagi anak-anak untuk mengenal sepak bola dengan cara yang menyenangkan.
"Melalui rintangan yang dibuat, mereka diajarkan koordinasi teknik, kecepatan, dan daya tahan fisik. Yang terpenting adalah mereka bisa bersenang-senang sambil belajar sepak bola," kata Timo.
Dalam dua hari pelaksanaan Festival SenengSoccer, sebanyak 185 peserta dari 32 sekolah tingkat MI, SD, TK, dan KB turut serta. Mereka mengikuti berbagai tantangan seperti berlari zig-zag, dribbling, menendang bola ke gawang, serta sprint menekan tombol timer.
Fara Arsy Anindita, siswi kelas 2 SD 1 Pedawang, mencatat waktu tercepat dengan 37,50 detik, menunjukkan ketangkasannya dalam menyelesaikan tantangan.
Pelatih SD 1 Pedawang, Anam Prastyo, mengungkapkan bahwa festival ini bisa menjadi langkah awal bagi siswi untuk lebih mengenal sepak bola. "Dengan adanya Festival SenengSoccer, anak-anak bisa mencoba dan merasakan serunya bermain bola tanpa tekanan kompetisi," ujarnya.
Editor : Eddie Prayitno
Artikel Terkait