KUDUS,iNewsPantura.id – Masyarakat Dukuh Masin, Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, kembali menggelar tradisi tahunan "Sewu Sempol" pada Kamis terakhir bulan Sya'ban, tepatnya 20 Februari 2025.
Tradisi ini merupakan bentuk sedekah dan doa bersama menjelang bulan Ramadan, yang telah dilestarikan secara turun-temurun oleh warga setempat.
Acara dipusatkan di Makam Keramat Punden Masin, tempat peristirahatan Raden Ayu Dewi Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku.
Tradisi Sewu Sempol dimulai sekitar tahun 1985, diusulkan oleh Mbah Jamasri, juru kunci Punden Keramat Masin pada masa itu. Tradisi ini dimulai dengan sedekah ayam yang dibagi-bagi ke tetangga, namun seiring berjalannya waktu, tradisi ini berkembang menjadi kegiatan bersama yang melibatkan seluruh warga Desa Kandangmas.
Setiap warga membawa nasi dan lauk ingkung, yakni satu ayam utuh, kemudian warga menyedekahkan satu sempol atau paha ayam kepada pengurus makam untuk dibagikan kepada tamu undangan dan pengunjung.
“Tradisi Sewu Sempol tidak hanya menjadi sarana untuk berbagi, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur atas kelimpahan rizki, kesehatan, dan ketentraman selama setahun terakhir,” Kata Mutrikah, Kepala Dinas Kebuadayaan dan Pariwisata Kudus, dalam sambutannya.
Kepala Desa Kandangmas, Shofwan, menyebutkan bahwa tradisi Sewu Sempol sudah ada sejak zaman dahulu dan saat ini menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat di Desa Kandangmas.
“Tradisi ini juga menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah yang datang untuk mencari berkah dan berbagi rasa syukur. Selain mendapatkan berkah dari Allah, semoga warga desa mendapatkan imbas ekonoi dan kesejahteraan. Karena makam Mashin adalah salah satu destinasi wisata religi di sini,” tandasnya.
Editor : Eddie Prayitno
Artikel Terkait
