SEMARANG, iNewsPantura.id - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Telogorejo Semarang kini resmi berubah status menjadi Universitas Telogorejo Semarang. Perubahan bentuk kelembagaan ini berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 474/B/O/2025 tertanggal 25 Juni 2025.
Ketua Yayasan Kesehatan Telogorejo, Ir Hendro Sutantyo menilai, tansformasi ini menjadi tonggak sejarah penting bagi institusi. Khususnya dalam menjawab tantangan zaman dan kebutuhan pendidikan tinggi yang semakin kompleks dan multidisipliner. Sekaligus pula memperkuat riset lintas sektor, serta memperluas kontribusi dalam pengabdian kepada masyarakat.
"Dengan menjadi universitas, kami memperluas lingkup akademik dan komitmen untuk meningkatkan kolaborasi antardisiplin ilmu," kata dia, Rabu (9/7/25).
Selain perubahan status, pihak yayasan juga sedang menyiapkan masterplan Universitas Telogorejo Semarang. Dalam jangka menengah, yayasan menargetkan pembangunan kampus baru seluas 4,6 hektare, dan ditargetkan mulai beroperasi penuh pada tahun 2027 mendatang.
Kampus itu nantinya akan dilengkapi dengan laboratorium berstandar global dan fasilitas berkonsep green building.
"Kami berharap ini menjadi ruang kolaboratif lintas ilmu, mendukung ekosistem riset yang integratif, serta memperluas jangkauan layanan pendidikan ke tingkat lokal, nasional, maupun internasional," imbuhnya.
Universitas ini juga diharapkan dapat memperkuat keberadaan SMC RS Telogorejo, khususnya melalui kolaborasi dengan Clinical Research Unit yang dimiliki rumah sakit tersebut.
Rektor Universitas Telogorejo Semarang, dr, Swanny Trikajanti Widyaatmadja, M.kes.,Ph.D menjelaskan selain terdapat 8 program studi di bidang kesehatan, pihaknya kini membuka program studi baru di luar bidang kesehatan, yakni Bisnis Digital dan Kewirausahaan.
Program studi Bisnis Digital dirancang untuk mencetak lulusan yang adaptif terhadap transformasi digital dan inovasi teknologi di dunia usaha dan kewirausahaan. Sedang program studi Kewirausahaan bertujuan menumbuhkan kemandirian lulusan dalam menciptakan lapangan kerja serta memperkuat kompetensi lulusan profesi.
"Termasuk mereka yang ingin menjalankan praktik mandiri di bidang kesehatan maupun sektor lainnya," ujarnya.
Ia menyatakan, perubahan bentuk ini tidak hanya menandai pertumbuhan institusional. Akan tetapi juga mempertegas tekad untuk menjadi pusat unggulan pendidikan tinggi yang mampu mengintegrasikan ilmu kesehatan dengan berbagai bidang penunjang.
Selain itu, universitas terus menjalin kemitraan strategis dengan berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri untuk pengembangan kurikulum, penelitian kolaboratif, serta peningkatan daya saing lulusan di tingkat global.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng yang hadir dalam peresmian alih status kampus ini menyambut positif. Menurutnya, transformasi ini sebagai langkah penting dalam penguatan sektor pendidikan dan kesehatan.
"Kami berharap makin berkontribusi terhadap perkembangan dunia kesehatan. Bukan sekadar pergantian nama, tapi transformasi sejati," tuturnya.
Ia menambahkan, perubahan ini merupakan bagian dari perjalanan menuju fase kematangan dunia pendidikan.
"Universitas ini lahir dari rahim pelayanan kesehatan. Semoga menjawab kebutuhan dan tantangan zaman," sebutnya.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait