KENDAL, iNewsPantura.id - Aksi mulia kembali ditunjukkan oleh para insan seni Kendal bersama komunitas Sedulur Entertainment Kaliwungu-Brangsong. Melalui kegiatan "Ngamen Sosial" yang digelar selama sebulan terakhir, mereka berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 40 juta yang seluruhnya disalurkan untuk santunan anak yatim piatu.
Acara puncak penyerahan santunan tersebut dilaksanakan pada Minggu malam (20/7) di halaman Masjid Baiturrahman, Desa Plantaran, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kendal. Kegiatan ini juga dikemas dalam bentuk pengajian umum yang menghadirkan KH. Budi Harjono atau yang dikenal sebagai Presiden Tari Sufi. Pengajian semakin semarak dengan penampilan istimewa dari Ratu Kendang, Mutik Nida.
Ketua panitia pelaksana acara, Alif Iskandar, menjelaskan bahwa santunan anak yatim piatu ini merupakan agenda tahunan Sedulur Entertainment yang telah berjalan selama 18 tahun. Tahun ini, donasi dihimpun melalui aksi Ngamen Sosial di tiga titik strategis, yaitu Pasar Gladag, Alun-Alun Kaliwungu, dan Perempatan Lampu Merah Sekopek, serta melalui penggalangan dana di media sosial.
“Dana yang terkumpul sebesar Rp 40 juta, dan kita salurkan untuk menyantuni 43 anak yatim piatu di Desa Plantaran Kaliwungu Selatan,” ujar Alif Iskandar.
Yang menarik, seluruh musisi dan insan seni yang terlibat, baik dalam kegiatan ngamen maupun di panggung acara puncak, tampil secara sukarela tanpa menerima bayaran. Bahkan seluruh perlengkapan pentas disediakan secara cuma-cuma oleh para vendor dan sponsor yang mendukung kegiatan ini.
“Alhamdulillah, kegiatan ini mendapat banyak dukungan. UMKM Kaliwungu menyediakan konsumsi, dan dukungan teknis dari RPM Videography, One Colection/Aila Style Music, J Accoustic Lighting, S69K Audio Sound System, Jaya Agung Stage Regging, Kembar Jaya Audio, dan Munfica Dekorasi,” tambahnya.
Selain dari komunitas seni, bantuan santunan juga datang dari sejumlah pihak lainnya seperti RSBH (Rumah Sakit Baitul Hikmah) dan warga Desa Plantaran.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi, tetapi juga menunjukkan bahwa seni dan solidaritas bisa berjalan beriringan dalam menyemai kebaikan di tengah masyarakat.
Editor : Eddie Prayitno
Artikel Terkait
