KUDUS, iNewsPantura.id -- Pemerintah Kabupaten Kudus menyalurkan hibah modal usaha kepada 50 kelompok pelaku usaha dengan total 325 penerima, Senin (17/11/2025). Penyerahan bantuan yang digelar di Gedung Tenis Indoor Pemkab Kudus itu menjadi salah satu langkah penguatan ekonomi kerakyatan di daerah.
Bupati Kudus Sam’ani Intakoris mengatakan bahwa hibah tersebut diharapkan mampu menjadi pemantik bagi perkembangan usaha para penerima.
“Bantuan ini harus dimanfaatkan betul-betul. Jangan sampai hilang ketika sudah diterima. Kami ingin panjenengan semakin berdaya dan usahanya naik kelas,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa hibah yang bersumber dari APBD 2025 ini bukan sekadar stimulus, tetapi bagian dari kebijakan perluasan pemberdayaan ekonomi informal, khususnya sektor kuliner, PKL, UMKM, dan ekonomi kreatif.
“Kelompok harus kompak. Modal ini amanah yang harus dipertanggungjawabkan,” lanjutnya.
Sementara itu, Asisten 1 Bidang Perekonomian Setda sekaligus Plh Kepala Dinas Perdagangan Kudus, Djatmiko Muhardi Setiyanto, menjelaskan bahwa total hibah yang disalurkan mencapai Rp 1,25 miliar untuk 50 kelompok dengan 325 anggota.
Penyaluran hibah tahun ini merupakan kelanjutan program pemberdayaan usaha mikro yang telah berjalan beberapa tahun terakhir.
Djatmiko merinci, sektor kuliner menerima 18 kelompok dengan 122 anggota, terdiri atas pedagang jajanan pasar, warung makan, pedagang minuman, dan sentra kuliner kecamatan. Sektor PKL dan pedagang harian mencakup 14 kelompok dengan 96 anggota, mulai PKL kawasan Simpang Tujuh, terminal, area pendidikan, hingga kecamatan.
Pada sektor UMKM terdapat 12 kelompok dengan 71 anggota, meliputi usaha makanan kemasan, kerajinan, konveksi, dan produsen bahan baku rumahan. Adapun sektor ekonomi kreatif memperoleh alokasi untuk 6 kelompok dengan 36 anggota, seperti kreator desain, percetakan, konten kreator, hingga jasa dekorasi.
Rata-rata setiap kelompok menerima Rp 25 juta, atau Rp 2,5 juta per anggota.
“Besaran hibah ini dihitung sesuai rencana usaha yang mereka ajukan, agar tidak hanya menjadi tambahan modal kecil-kecilan,” kata Djatmiko.
Para penerima yang hadir tampak antusias. Banyak di antara mereka berniat memanfaatkan dana hibah untuk pembelian peralatan, peningkatan kapasitas produksi, hingga perbaikan sarana usaha.
Salah satunya Ibu Minah (38), pedagang kuliner yang tergabung dalam Paguyuban PKL Karya Nubawa. Ia berjualan nasi sarapan di Lapangan Gribig dan sekitar Masjid Al-Firdaus. Sebelumnya, ia pernah menerima bantuan gerobak dari Baznas pada 2024.
Ibu Minah berencana menggunakan hibah untuk membeli freezer berkapasitas 1000 liter guna menyimpan stok daging olahan. Harga freezer sebesar Rp 3 juta, sehingga ia menambah Rp 500 ribu dari dana pribadi.
Ibu Minah sendiri sudah berjualan selama lebih dari 10 tahun. Sebelum menetap di Lapangan Gribig, ia berjualan keliling dari sekolah ke sekolah dan mensuplai sejumlah kantin. Suaminya bekerja sebagai penjaga di MI Muhammadiyah Gribig.
Pemkab Kudus berharap hibah ini mampu meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro serta menggeliatkan perekonomian masyarakat.
“Kami ingin usaha panjenengan tidak hanya bertahan, tetapi berkembang. Kalau kelompok kompak, kesejahteraan akan mengikuti,” kata Bupati usai penyerahan hibah secara simbolik.
Editor : Eddie Prayitno
Artikel Terkait
