Riyanto mengatakan, serapan jagung domestik yang saat ini berjalan dengan baik juga mampu mendorong peningkatan pendapatan bagi masyarakat desa serta mampu menghadirkan multiplier effect, khsusnua pada pertumbuhan industri pakan.
"Kalau bisa, industri yang lain juga mulai menggunakan jagung lokal lah. Jadi semua serba lokal. Apalagi di Kementan kalau saya lihat sudah mempersiapkan sarana dan prasarananya, juga budidayanya. Jadi sbenarnya jagung kita sudah cukup untuk memenuhi pakan unggas," katanya.
Terpisah, Akademisi IPB, Prof Firdaus mengatakan bahwa produksi jagung nasional baik yang diperuntukkan untuk pakan unggas maupun yang lainnya sudah memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hanya saja, kata dia, jagung lokal cendrung kurang memenuhi syarat kadar air 14 persen sehingga para peternak memilih jagung lain.
"Sebenarnya kalau untuk peternak bisa menggunakan pakan lokal alternatif seperti diproduksi di jonggol, ada bahan pakan lokal berbahan selain dari jagung. Dan itu bisa dijadikan pakan tetap," ujarnya.
Editor : Hadi Widodo