Lopis Raksasa Mulai Digarap Hari Ini, Syawalan Siap Digelar

Ribut Achwandi
Sejumlah warga Krapyak Kidul Gg. 8 hari ini (Rabu, 4/5/2022) mulai dijalankan.

PEKALONGAN, iNews – Suara tawa warga Krapyak Kidul Gang 8 Rabu siang (4/5/2022) itu tiba-tiba membahana. Peluh yang membasahi sekujur tubuh dan rasa lelah setelah sejak pagi mengaduk adonan lopis raksasa yang akan mereka sajikan saat Syawalan tak mereka hiraukan. Yang ada dalam diri mereka hanyalah perasaan gembira karena tradisi Syawalan kali ini telah mendapatkan restu dari Pemerintah Kota Pekalongan untuk diselenggarakan.

Iwan Kurniawan, Humas Panitia Penyelenggara Tradisi Syawalan Lopis Raksasa mengungkapkan sejak pukul 06.30 wib, para pemuda yang tergabung dalam Remaja Musala Darun Na'im berkumpul dan mulai mengerjakan lopis raksasa. Meski demikian, persiapan untuk mengerjakan lopis telah dilaksanakan sejak beberapa hari lalu.

“Persiapan sudah dilaksanakan dua tiga hari lalu. Terutama untuk pembersihan dapur lopis dan membersihkan peralatan yang akan digunakan,” tuturnya.

Menurut Iwan, proses pembuatan lopis raksasa ini memerlukan waktu sampai 3 hari. “Karena beras ketan yang kita masak untuk jadi lopis raksasa itu ada sekitar 500 kg. Jadi, ya prosesnya lama,” terang Iwan yang juga seorang guru IT di SMP Salafiyah.

Iwan mengungkapkan, dalam jumlah tersebut, proses pembuatan lopis perlu dilakukan secara bertahap. Hal ini bertujuan agar tingkat kematangan lopis raksasa benar-benar merata dan dapat dinikmati. “Untuk hari ini kami baru memasak (ngliwet) beras ketan. Prosesnya bisa sampai 3 kali 24 jam. Setelah itu, lopis akan ditiriskan terlebih dahulu. Dan, lopis baru akan dinaikkan ke panggung pada Sabtu malam,” jelasnya.

Untuk alasan itu, pihak panitia membagi tugas anggotanya ke dalam dua kuadran. Hal itu dilakukan, agar proses memasak lopis raksasa benar-benar dijalankan dengan benar. “Soalnya, api untuk memasak harus menyala 24 jam sampai tiga hari. Jadi, perlu dijaga,” kata Iwan.

Kendati proses pembuatan Lopis Raksasa ini cukup melelahkan, warga Krapyak Kidul Gang 8 ini merasa senang. Sebab, harapan mereka untuk menjalankan tradisi Syawalan di kampung mereka dapat direalisasikan setelah dua kali tak dapat diselenggarakan karena situasi cekam akibat pandemi Covid-19.

Editor : Ribut Achwandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network