Konten kreator harus mengerti sudut pandang dan kebutuhan, serta konten apa yang dicari dan ingin ditonton. Untuk bisa menyatukan apa yang konten kreator inginkan dengan apa yang audiens butuhkan tidak mudah dan butuh waktu. Jadi, harus terus mengikuti tren dan mempelajari audiens.
3. Enggan Bikin Perencanaan Konten
Tanpa perencanaan, sulit menentukan tujuan akhir dan menyusun konten runut untuk mencapai tujuan. Ini penting untuk mendapat audiens baru dan membuat audiens lama tetap setia menonton.
Perencanaan konten adalah sebuah rencana pengembangan konten untuk mencapai tujuan akhir. Mulai penentuan konten seperti apa, di platform mana, dan kapan konten diunggah.
4. Tak Kenal Algoritma YouTube
Algoritma YouTube mengatur bagaimana video bisa muncul di halaman awal, halaman rekomendasi, atau hasil pencarian. Semakin banyak video muncul, semakin besar kemungkinan mendapat viewers besar. Luangkan waktu mempelajari dasar-dasar algoritma YouTube untuk meningkatkan impresi dan views.
5. Terlalu Fokus pada Visual
Bagaimana agar konten nyaman dilihat penonton penting, tetapi hal-hal lain seperti kualitas audio dan intensitas mengunggah konten juga tidak boleh dianggap remeh.
Semakin sering mengunggah konten sesuai algoritma YouTube, semakin besar kemungkinan channel dikunjungi dan video ditonton banyak orang.
6. Butuh Modal Mahal
Jangan menganggap karir sebagai konten kreator harus mengandalkan perangkat kamera mahal supaya hasilnya bagus. Kini, sudah banyak smartphone dengan spesifikasi mumpuni dan terjangkau untuk membuat konten.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait