SURABAYA – Sungguh ironis seorang ibu yang seharusnya memberikan perlindungan, perhatian, dan kasih sayang yang tulus pada anaknya malah sebaliknya perbuatan ESYH (25) asal Surabaya sungguh tidak masuk akal dan sulit dinalar akal manusia.
Pasalnya, ibu muda nekat menghabisi nyawa bayinya sendiri, AD yang baru berusia lima bulan. Bahkan, pelaku berlibur ke Yogyakarta usai menganiaya buah hatinya tersebut hingga tewas.
Polsek Wonocolo, Surabaya berhasil menangkap pelaku di Gunungkidul, Yogyakarta pada Sabtu (25/6/2022) malam.
Kronologi kejadian ini terungkap setelah Eti Suharti (47), nenek korban, menemukan AD meninggal di kamarnya, Jalan Siwalankerto Tengah, Gang Anggur Nomor 121, pada Kamis (23/6). Namun baru dilaporkan ke petugas pada Sabtu (25/6/2022).
"Warga lalu melapor ke Polsek Wonocolo. Tim Anti Bandit Polsek Wonocolo dan Tim Inafis melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan pemeriksaan saksi," kata Kapolsek Wonocolo Kompol Roycke Hendrik, Senin (27/6/2022).
Ketika ditemukan, mayat korban sudah berair dan menghitam serta mengelurkan bau tak sedap. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan luka kekerasan di kepala bagian belakang dan punggung korban.
Selanjutnya polisi meminta keterangan saksi. Hasilnya, pelaku adalah ibu korban.
“Tersangka menganiaya anaknya dengan cara melempar ke tempat tidur dan memukul menggunakan tangan,” ujar Roycke.
Penganiayaan bermula pada Selasa (21/6) sore. Sebelumnya, AD sempat dimandikan sang nenek dan digendong ibunya ke dalam kamar. Saat itu tersangka tersulut emosi AD rewel. Pelaku lantas melempar korban ke tempat tidurnya. Selain itu, korban juga dipukul tersangka menggunakan tangan.
Pada Kamis (23/6) dini hari, sang nenek sempat hendak memberikan susu kepada cucu AD. Namun, korban sudah lemas, lebam biru, dingin dan akhirnya meninggal dunia. Saksi sempat menanyakan ke ESYH. Ironisnya, Pelaku justru mengancam akan membunuh ibunya jika melapor pada tetangga.
Mengetahui anaknya tewas, pada Jumat (24/6), Pelaku malah berangkat ke Yogjakarta untuk berlibur bersama suami R dan anak pertamanya.
Tersangka dan R sudah menikah siri selama lima tahun dan dikaruniani dua anak. "Tersangka ini sering menganiaya korban. Alasannya karena korban rewel suka nangis dan itu membuat tersangka jengkel dan emosi. Sejauh ini, suami tersangka tidak ikut terlibat," tutup Roycke.
Editor : Hadi Widodo