Di saat penerus langsung dan sekutu Abe, Yoshihide Suga berjanji untuk melanjutkan Abenomics, Perdana Menteri saat ini Fumio Kishida justru berusaha menjauhkan diri dari strategi tersebut. Dia malah menggembar-gemborkan sebuah kapitalisme baru yang lebih menyesuaikan diri dengan kesenjangan antara kaya dan miskin.
Bulan lalu, Abe menyebut idiot sebuah makalah kebijakan ekonomi yang disusun oleh para politisi di Partai Demokrat Liberal, setelah mantan pemimpin itu menganggap proposal tersebut kritis terhadap kebijakan ekonomi khasnya. Sementara itu, analis pasar senior untuk Asia Pasifik di OANDA Jeffrey Halley mengatakan, Abenomics telah memberikan hasil yang beragam. "Kurangnya keinginan untuk menerapkan panah ketiga reformasi ekonomi dan perdagangan, ketika Jepang kembali ke jalan yang mengakar, berarti panah-panah lainnya hanya benar-benar berhasil menjaga lampu tetap menyala sepanjang tahun 2010-an," ucap Halley. "Kurangnya kemajuan bukan karena Abe salah secara strategis, melainkan kegagalannya untuk mengatasi kepentingan domestik yang mengakar dan kelambanan pemerintah untuk sepenuhnya merangkul dan mengeksekusi semua panah," imbuh dia.
Editor : Muhammad Burhan