Pipa Gas Bawah Laut Nord Stream Meledak, Eropa Mulai Curigai AS

"Ini terlihat seperti aksi terorisme, yang mungkin dilakukan di tingkat negara bagian. Sangat sulit membayangkan bahwa tindakan semacam ini bisa terjadi tanpa adanya keterlibatan sebuah negara. Dan faktanya, mereka mendapatkan keuntungan, dalam perang kata-kata yang mereka ciptakan sendiri, tentang siapa yang harus bertanggung jawab," Juru Bicara Rusia, Dmitry Peskov, dalam laporan sebelumnya.
Sementara, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan dalam jumpa pers bahwa Washington dapat lebih leluasa dalam meningkatkan penjualan LNG jika jaringan pipa gas tidak digunakan.
Karenanya, Zakharova meminta agar negara-negara Eropa lebih obyektif lagi dalam melakukan investigasi terhadap apa yang terjadi di Laut Baltik. Bahkan Zakharova juga menyindir pernyataan Presiden Joe Biden pada Februari lalu, tepatnya sesaat sebelum perang Rusia-Ukraina dimulai, bahwa Sang Presiden seolah sudah berniat untuk mematikan jalur pipa Nord Stream sejak jauh-jauh hari.
"Mereka (Joe Biden) pernah bilang bila kami melakukan invasi (ke Ukraina) maka tidak akan ada lagi (pipa jaringan) Nord Stream 2," tukas Zakharova.
Editor : Hadi Widodo