KAJEN, iNewsPantura.id – Sejak awal dilaunching, Laboratorkum kemiskinan akan ditiru beragai daerah sebagai startegi pengentasan kemiskinan. Laboratorium kemiskinan adalah Inovasi laboratorium Pdari Pemerintah Kabupaten Pekalongan yang telah ditetapkan sebagai Top 15 tahun 2022 oleh Kementerian Dalam Negeri .
Program itu melibatkan berbagai Lembaga yang tergabung dalam Pentahelix antara lain Program Zakat Community Development/ZDC, Dekopinda, Mercy Corps Indonesia, Bintari Foundation, Bank Indonesia (Intervensi Cabang Tegal), serta data yang digunakan dalam program ini adalah data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ektrem (P3KE) sesuai arahan KEMENKO PMK.
Beberapa pemerintah menurut Bupati Pekalongan Fadia Arafiq telah melakukan studi dan akan meniru diantaranya Pemerintah Kota Semarang, Kab. Banjarnegara, Kab.Klaten, Kab.Blora, Kabupaten Pemalang, Kota Pekalongan, Kab. Takalar, Sinjai, Selayar, Maros, Sidrap, Toraja Utara, Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur. “Sebagian besar diantaranya telah menyatakan ketertarikannya untuk mereplikasi program, terutama regulasi dan teknis pelaksanaannya (,” urai Fadia.
Sejak awal launching, Laboratorium Kemiskinan telah direplikasi di 35 desa. Intervensi dari masing-masing helix tidak hanya menyasar ke desa lokus saja, namun juga ke desa lain yang membutuhkan. Pengurangan beban dan peningkatan pendapatan telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin pada desa-desa tersebut. Pendapatan semula sebesar Rp.30.000 sebelum laboratorium kemiskinan, akhirnya dapat meningkat menjadi Rp.100.000.
Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, sangat mendukung inovasi laboratorium kemiskinan sebagai terobosan percepatan penurunan kemiskinan di Kab. Pekalongan. Pemkab Pekalongan berkomitmen mensukseskan program ini, diantaranya dengan menggelontorkan anggaran yang bersumber dari APBD 2021 sampai dengan 2023, dan akan berlanjut di 2024. “ Dengan memberikan anggaran dari APBD untuk mendukung peningkatan pendapatan dan penurunan pengeluaran masyarakat, khususnya di daerah – daerah kantong kemiskinan, saya optimis bisa mengentaskan kemiskinan ekstrim pada tahun 2024 sejalan dengan program pemerintah pusat,” tegas Fadia.
Diungkapkan Fadia bahwa dengan keluarnya Inpres No.4 tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, Laboratorium Kemiskinan merupakan inovasi yang bisa menjadi jalan keluar untuk permasalahan penghapusan kemiskinan ekstrem pada wilayah-wilayah tersebut karena disamping menggunakan pendekatan Pentahelix. Laboratorium Kemiskinan juga menggunakan pendekatan kewilayahan.
Editor : Muhammad Burhan