Kota Pekalongan,iNewsPantura.id – Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid mengajak kepada para pendidik untuk menyelamatkan generasi penerus dari ancaman narkoba. ‘’Kota Pekalongan sekarang ini statusnya darurat narkoba nomor delapan terbesar di Jawa Tengah,’’ katanya.
Demikian Wali Kota dalam sambutannya pada Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar yang diselenggarakan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provoinsi Jawa Tengah di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Sabtu (8/7/2023).
Dalam membangun Kota Pekalongan, kata dia, masih banyak PR yang harus diselesaikan seperti terjadinya tawuran beberapa waktu lalu, perang sarung, balap liar dan masalah narkoba.
‘’Marilah mereka kita selamatkan bareng-bareng melalui pola pembelajaran di sekolah agar mereka melaksanakan hal-hal yang positif dan terhindar dari perbuatan negatif,’’ katanya dengan menambahkan dalam hal itu pendidik memiliki peran yang besar.
Wali Kota mengatakan, dengan pendidikan untuk calon guru penggerak ini, diharapkan bisa mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Kota Pekalongan.
Dia mengetahui bahwa untuk jadi guru penggerak harus melalui proses seleksi dan perjuangan, tapi keberhasilan itu bukan hanya pada pengukuhan sebagai guru penggerak, namun bagaimana mereka bisa mengubah kualitas pendidikan di Kota Pekalongan.
"Bagaimana guru penggerak mendidik para pelajar, membangkitkan semangat belajar, dan membawa perubahan lebih baik lagi," tutur Aaf sapaan akrabnya.
Dia berharap mudah-mudahan kualitas pendidikan semakin meningkat sesuai dengan visi dan misi kedua wali kota setelah meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
Selama ini progres pendidikan di Kota Pekalongan memang sudah berjalan sesuai relnya dan diharapkan kualitas pendidikan di Kota Pekalongan bisa lebih baik di masa depan.
Kepala Dindik Kota Pekalongan, Zainul Hakim menerangkan, acara lokakarya 7 panen hasil belajar itu diikuti 34 guru yang ikut dalam program ini yakni untuk guru PAUD, TK, SD, dan SMP di bawah naungan Dindik Kota Pekalongan dan SMA/SMK di bawah kewenangan Provinsi Jawa Tengah.**
Editor : Trias Purwadi