KENDAL,iNewsPantura.id – Sebuah pondasi rumah warga Dukuh Kluwak Desa Gonoharjo Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal rusak parah akibat pondasi longsor. Longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Limbangan selama hampir dua hari terakhir.
Longsoran tersebut menyebabkan dapur dan kamar mandi rumah milik Prasetyo Utomo, warga Dusun Kluwak, Desa Gonoharjo, Kecamatan Limbangan, ambruk pada Rabu, 15 Januari 2025, sekitar pukul 00.30 WIB.
Kepala Dusun Kluwak, Ali Masduki, yang dikonfirmasi terkait kejadian ini, membenarkan bahwa longsoran terjadi akibat curah hujan yang tinggi disertai dengan kondisi tanah yang labil. “Selain hujan deras yang mengguyur wilayah ini selama beberapa hari, kondisi tanah di lokasi juga labil, sehingga menyebabkan longsor,” ujarnya.
Menurut informasi, longsoran pondasi rumah bagian belakang sepanjang 6 meter dengan ketinggian sekitar 10 meter, menyebabkan bangunan rumah bagian belakang, termasuk dapur dan kamar mandi, ambruk terbawa longsoran. Kerugian diperkirakan mencapai sekitar 10 juta rupiah.
Untungnya, kejadian tersebut terjadi pada tengah malam, sehingga tidak ada korban jiwa. Tidak ada orang yang berada di bagian belakang rumah saat longsor terjadi. Hanya perabotan di dapur yang terbawa oleh material longsoran.
"Pada saat kejadian, warga sekitar langsung bergotong-royong membersihkan puing-puing material yang rusak dan melaporkan kejadian ini kepada pihak-pihak terkait," tambah Ali Masduki.
Pihak keluarga Prasetyo Utomo berencana untuk segera membangun kembali pondasi rumah yang rusak agar lebih kokoh dan tidak mudah tergerus longsor di masa mendatang. Saat ini, pemilik rumah masih bertahan di bagian depan rumah sementara menunggu perbaikan.
Camat Limbangan, Sucipto, mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera mengecek kondisi di lokasi kejadian. “Kami akan segera melakukan pengecekan di lokasi dan menghimbau kepada warga untuk tetap waspada karena kondisi cuaca yang masih sering hujan,” katanya.
Pihak terkait juga diharapkan dapat segera memberikan bantuan dan penanganan lebih lanjut untuk mencegah bencana serupa terulang di wilayah tersebut.
Editor : Eddie Prayitno